Cerita di Balik Akun Info Kehilangan UMS, dari Temuan STNK-Uang Sekresek

Cerita di Balik Akun Info Kehilangan UMS, dari Temuan STNK-Uang Sekresek

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Sabtu, 05 Okt 2024 09:18 WIB
ilustrasi kehilangan barang
ilustrasi kehilangan barang. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rattankun Thongbun
Solo -

Banyak hal baik yang bisa dilakukan lewat media sosial. Salah satunya membuat akun penampung info kehilangan sekaligus penemuan barang berharga. Plong rasanya jika bisa menolong orang yang sedang bingung karena kehilangan STNK hingga sekresek uang gaji karyawan. Berikut kisah pengelola akun Instagram @infokehilangan.ums.

"Kehilangan atau menemukan barang? DM aja. Jangan lupa follow. GRATIS," tulis akun Instagram (IG) @infokehilangan.ums.

Gerakan kolektif di Instagram ini baru diinisiasi pada medio 2023 oleh seorang alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepikiran bikin karena saya dan teman-teman sering kehilangan dan menemukan barang di sekitar UMS tapi nggak tahu mau diinfokan ke mana biar info cepat sampai. Jadi bikinlah akun ini," kata Rama saat ditemui detikJateng di Solo pada Senin (23/9/2024) lalu.

Awalnya Rama membuat akun itu khusus untuk melaporkan barang hilang atau barang yang ditemukan di lingkup kampus UMS. Seiring berjalannya waktu, akun ini juga juga menerima aduan se-Solo Raya.

ADVERTISEMENT

"Sekarang terbuka se-Solo Raya karena banyak juga info dari luar. Misal menemukan di luar Solo Raya tapi identitasnya masih Solo Raya akan kami posting," ujar Rama.

Rama mengelola akun ini sendirian. Dia aktif mengunggah informasi penemuan atau kehilangan barang saat ada waktu luang.

"Adminnya saya sendiri. Nggak ada jam khusus, saya buka IG ini kalau ada waktu, makanya waktu postingnya acak. Kalau misal lagi sibuk bisa beberapa hari nggak buka akun. Jadi sebisanya aja," ucap Rama.

Hingga kini Rama belum merekrut admin karena dia tak ada keuntungan yang bisa diberikan ke admin tersebut. Hal ini tak lepas dari keputusan Rama yang tidak mau mengambil keuntungan dari akun yang dia kelola.

"Ada beberapa tawaran paid promote, tapi sampai saat ini belum kepikiran dibisniskan. Dibuat santai, dijalani semampunya aja. Merekrut admin kayaknya nggak dulu, nggak bisa ngasih feedback soalnya," ujar Rama sambil tertawa.

Cara lapor ke @infokehilangan.ums

Untuk melaporkan penemuan dan kehilangan barang di akun Instagram @infokehilangan.ums, netizen tinggal mengirim informasi detailnya lewat pesan langsung (DM). Rama akan memverifikasi laporan itu sebelum mengunggahnya.

"Verifikasi biasanya saya lakukan saat ada penemuan barang. Akun, nomor, dan aktivitas akun saya cek sebelum di-publish," kata Rama.

Meski demikian, Rama tak memungkiri ada orang yang memanfaatkan informasi di akun @infokehilangan.ums untuk melakukan penipuan. Menurut dia, modus yang biasa dilakukan si penipu yaitu berusaha menghubungi pihak yang sedang kehilangan barang.

"Yang belakangan ini terjadi, penipu akan menghubungi kontak orang yang kehilangan, misalnya STNK. Lalu korban disuruh transfer sejumlah uang untuk bayar ongkos kirim dengan alasan posisinya di luar kota," ungkap Rama.

"Ada beberapa yang kena (tipu), sekitar Rp 50-100 ribu. Makanya di tiap postingan selalu kami kasih warning agar hati-hati. Utamakan COD untuk mencegah terjadinya penipuan, " imbuhnya.

Selama mengelola akun @infokehilangan.ums, Rama paling teringat dengan laporan soal tas kresek berisi uang dalam jumlah besar. Ternyata si pemilik uang dan si penemunya sama-sama melapor ke akun @infokehilangan.ums.

"Saat itu ada yang nemuin uang satu kresek tapi nggak nyebut nominal, pokoknya banyak. Ternyata yang kehilangan juga lapor ke sini. Kehilangan uang yang itu sebenarnya untuk gaji karyawan," kenang Rama. Dia pun senang karena akun IG yang dia kelola bisa mempertemukan kedua orang itu.

Kehilangan STNK mendominasi

Pantauan detikJateng, info kehilangan dan penemuan STNK serta dompet paling mendominasi di akun @infokehilangan.ums.

Menurut salah satu mahasiswa Fakultas Teknik UMS, Satria (21), hal itu karena sebagian mahasiswa UMS lalai menyimpan STNK setelah keluar dari parkiran.

"Jadi di UMS ini kan ada aturan kalau keluar parkiran harus nunjukin STNK. Bisa jadi itu yang bikin STNK sering hilang karena buru-buru terus jatuh," kata Satria kepada detikJateng, Senin (23/9/2024).

"Saya kalau keluar parkiran pas lagi tergesa-gesa ya sembarangan aja naruh STNK, kadang di dashboard motor, kadang di saku. Alhamdulillah belum pernah hilang," ujar Satria yang juga menjadi salah satu pengikut (follower) @infokehilangan.ums.

Mahasiswa lain dari Fakultas Geografi UMS, Putra (20) mengaku pernah menemukan STNK di area parkir dekat fakultasnya. Karena saat itu dia belum tahu ada akun @infokehilangan.ums, STNK itu dia serahkan ke satpam.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kata Komandan Satpam

Ditemui detikJateng, Komandan Satpam UMS, Dwi Ari Suryowibowo, mengatakan pihaknya cukup terbantu dengan adanya akun Instagram @infokehilangan.ums.

"Kalau Instagram digunakan secara positif ya alhamdulillah bagus. Itu membantu, saya juga nggak masalah. Itu bukan satpam yang membuat, tapi dari mahasiswa," kata Ari kepada detikJateng di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Selasa (24/9/2024).

Ari bilang, pihak kampus juga memfasilitasi laporan kehilangan atau penemuan barang di UMS. Laporkan saja ke pos satpam terdekat.

"Kalau mahasiswa menemukan, dikasihkan satpam, nanti kita yang mengumumkan di kampus. Ada komunikasi, di-share lewat grup satpam sendiri. Nanti kalau ada yang datang ke kampus (mencari) bisa diarahkan ke tempat ditemukannya barang itu," terang Ari.

Ari juga membenarkan adanya peraturan khusus yaitu menunjukkan STNK sebelum kendaraan keluar parkiran UMS. Dia menyebut kebijakan ini demi keamanan.

"Dulu pakai karcis, tapi karcis bisa diduplikasi, kalau STNK kan nggak bisa. Jadi dia keluar harus nunjukkan STNK karena itu betul-betul kendaraan yang keluar itu ada STNK-nya. Kalau nggak bisa menunjukkan biasanya nyatet namanya, fakultasnya, kan ada buku catatan di semua tempat (parkir)," ungkap Ari.

"Kalau nggak pakai (sistem) itu langsung cul-cul thok (lepas lepas saja) nanti kalau ada apa-apa kita yang kena," pungkas dia.

Artikel ini ditulis Ardian Dwi Kurnia peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Halaman 2 dari 2
(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads