Cerita Pak RT di Klaten Dilapori Ada Bau Bangkai Ternyata Warga Membusuk

Cerita Pak RT di Klaten Dilapori Ada Bau Bangkai Ternyata Warga Membusuk

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 04 Okt 2024 12:39 WIB
Evakuasi jenazah warga di Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan.
Evakuasi jenazah warga di Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan. Foto: dok. detikJateng
Solo -

Seorang pria berinisial TW (53), warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, ditemukan membusuk. Penemuan jenazah almarhum berawal dari warga yang mencium bau tidak enak.

Kasub Sektor Klaten Selatan Iptu Suhedi yang dimintai konfirmasi menerangkan setelah menerima laporan, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah instansi seperti puskesmas dan Inafis Polres Klaten. Saat dicek, kondisi jasad sudah membusuk.

"Kondisi sudah membusuk dan diperkirakan meninggal dunia tiga hari lalu. Informasi masyarakat hari Senin malam korban masih beraktivitas," ungkap Suhedi kepada wartawan di lokasi, Kamis (3/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhedi berujar saat ditemukan, posisi almarhum terduduk di kursi garasi. Kursi tersebut biasa digunakan untuk duduk setiap hari. Selain itu, TW juga diketahui hidup sendiri.

"Posisi duduk di kursi garasi yang biasa digunakan untuk duduk setiap hari. Dugaan karena punya penyakit bawaan dan komplikasi, jantung, tekanan darah tinggi dan asam urat juga," katanya.

ADVERTISEMENT

"Karena kondisi sudah seperti itu dari pihak keluarga mengikhlaskan dan diarahkan untuk dimakamkan," pungkas Suhedi.

Bau Dikira Bangkai Tikus

Ketua RT 2 RW 10 Desa Trunuh, Pujo, yang diwawancarai terpisah mengungkapkan awalnya warga mencium bau busuk.

"Jam 10.30 WIB saya dilapori warga, ibu-ibu ke rumah saya melaporkan kok ada bau bangkai bilang mbok dicek apa ada tikus werok (besar) mati. Saya keluar rumah cek TKP," jelasnya.

Saat mengecek rumah almarhum bersama warga, Pujo mengatakan korban sudah di lantai saat dicek di pintu samping. Kondisinya telah meninggal dunia.

"Kondisinya sudah meninggal, sudah kayak gitu. Kemarin-kemarin keluhannya sakit, periksa jantung, kakinya itu bengkak ada luka. Tadi ditemukan sisa obat, obat jantung," lanjut Pujo.

Yang bersangkutan, kata Pujo, hidup sendiri dan terlihat terakhir oleh warga hari Senin (30/9). Almarhum pernah bercerita tentang penyakitnya dengan gejala sesak napas.

"Pernah cerita ke saya riwayat penyakitnya, katanya sesek-sesek bilang jantung. Senin itu masih cerita ke saya habis periksa," imbuh Pujo.




(apu/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads