Dikira Bangkai Tikus, Ternyata Warga Klaten Ditemukan Sudah Membusuk

Dikira Bangkai Tikus, Ternyata Warga Klaten Ditemukan Sudah Membusuk

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 03 Okt 2024 17:32 WIB
Evakuasi jenazah warga di Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan.
Evakuasi jenazah warga di Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Seorang warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, TW (53), ditemukan tewas membusuk di rumahnya. Korban diduga sudah meninggal sejak tiga hari yang lalu.

Terungkapnya penemuan mayat korban ini berawal dari kecurigaan tetangga yang mencium adanya bau busuk.

"Jam 10.30 WIB saya dilapori warga, ibu-ibu ke rumah saya melaporkan kok ada bau bangkai bilang mbok dicek apa ada tikus werok (besar) mati. Saya keluar rumah cek TKP," jelas Pujo, ketua RT 2 RW 10 Desa Trunuh, di lokasi kejadian, Kamis (3/10/2024) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mengecek rumah korban bersama warga, terang Pujo, dari pintu samping terlihat korban di lantai. Kondisinya sudah meninggal dunia.

"Kondisinya sudah meninggal, sudah kayak gitu. Kemarin-kemarin keluhannya sakit, periksa jantung, kakinya itu bengkak ada luka. Tadi ditemukan sisa obat, obat jantung," lanjut Pujo.

ADVERTISEMENT

Yang bersangkutan, kata Pujo, hidup sendiri dan terlihat terakhir oleh warga hari Senin. Almarhum pernah bercerita tentang penyakitnya dengan gejala sesak napas.

"Pernah cerita ke saya riwayat penyakitnya, katanya sesek-sesek bilang jantung. Senin itu masih cerita ke saya habis periksa," imbuh Pujo.

Kasub Sektor Klaten Selatan, Iptu Suhedi, menjelaskan setelah mendapat laporan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait, Puskesmas dan Inafis Polres Klaten. Hasil pengecekan kondisi sudah membusuk.

"Kondisi sudah membusuk dan diperkirakan meninggal dunia tiga hari lalu. Informasi masyarakat hari Senin malam korban masih beraktivitas," ungkap Suhedi kepada wartawan di lokasi.

Menurut Suhedi, almarhum selama ini hidup sendiri. Saat ditemukan dalam posisi duduk di kursi garasi yang biasa digunakan untuk duduk setiap hari.

"Posisi duduk di kursi garasi yang biasa digunakan untuk duduk setiap hari. Dugaan karena punya penyakit bawaan dan komplikasi, jantung, tekanan darah tinggi dan asam urat juga," katanya.

"Karena kondisi sudah seperti itu dari pihak keluarga mengikhlaskan dan diarahkan untuk dimakamkan," pungkas Suhedi.




(apl/cln)


Hide Ads