Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono menyebutkan, pihaknya mengalokasikan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 48 miliar di tahun 2025. Hal itu dilakukan guna menambah keberpihakan terhadap lembaga desa.
"Jadi gini, di tahun anggaran 2025, kita alokasikan tambahan ADD. Itu total Rp 48 miliar," kata Jajang saat ditemui di Desa Tunjungsari, Kecamatan Trucuk, Klaten, usai kegiatan Sambang Warga, Rabu (2/10/2024).
Jajang menerangkan, anggaran sebesar Rp 48 miliar untuk ADD di tahun 2025 itu digelontorkan untuk menambah keberpihakan terhadap lembaga di desa. Sebab selama ini, lanjutnya, ada keluhan kurangnya ADD di hampir semua desa di Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peruntukannya terutama untuk menambah keberpihakan RT, RW, BPD maupun unsur-unsur kelembagaan desa yang perlu dipihaki. Selama ini kan ada keluhan ADD itu kurang. Hampir semua desa mengatakan," ungkapnya.
Diharapkan dengan penambahan ADD di tahun berikutnya bisa menyelenggarakan kegiatan di desa yang belum terlaksana di tahun ini.
"Desa nanti punya alokasi yang lebih untuk memihaki teman-teman RT, RW, BPD, bisa melakukan kegiatan-kegiatan masyarakat lain yang kemarin memang belum teralokasikan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jajang menyebutkan, per desa mendapatkan ADD sebesar Rp 10 juta per bulan jika dirata-rata. Namun, angka tersebut tidak pasti dan menyesuaikan jumlah lembaga seperti RT dan RW di satu desa.
Pada tahun 2024, ADD sebesar sekitar Rp 12 miliar. Selain itu, Pemkab Klaten juga menambahkan anggaran untuk ADD di Perubahan APBD tahun 2024 untuk kebutuhan tiga bulan anggaran.
"Di perubahan ini kita bisa meng-cover 3 bulan saja," pungkasnya.
(anl/ega)