Polisi Sebut Lokasi Temuan Kerangka di Gunung Sumbing Berada di Jalur Pendakian

Polisi Sebut Lokasi Temuan Kerangka di Gunung Sumbing Berada di Jalur Pendakian

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 01 Okt 2024 15:15 WIB
Evakuasi kerangka manusia yang ditemukan di pos 2 pendakian Gunung Sumbing, Kams (26/9/2024).
Evakuasi kerangka manusia yang ditemukan di pos 2 pendakian Gunung Sumbing, Kams (26/9/2024). Foto: dok. Polsek Kalikajar Wonosobo
Semarang -

Polda Jawa Tengah (Jateng) masih mendalami temuan kerangka di Gunung Sumbing. Tim DVI (Disaster Victim Identification) sudah melakukan otopsi dan belum menemukan penyebab pasti kematiannya.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto mengatakan lokasi temuan kerangka memang jalur pendakian, namun belum dipastikan apakah korban merupakan pendaki atau bukan. Sejauh ini belum ada laporan pendaki hilang.

"Iya itu jalur pendakian. Nihil (laporan) dari posko pendakian," kata Artanto di Mapolrestabes Semarang, Senin (1/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim DVI sudah mengidentifikasi jenis kelamin kerangka yaitu laki-laki dengan usia sekitar 25 tahun dan tinggi badan sekitar 168 cm. Belum diketahui pasti penyebab kematian.

"Luka lain tidak ada. Tidak ada bekas benda tumpul," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Tulang belulang itu ditemukan hari Kamis (26/9) lalu di Gunung Sumbing tepatnya di aliran air Sungai Pengkol Sembilan, tepatnya di petak 23 blok 6 lahan Perhutani, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo. Kerangka itu terungkap saat seorang pendaki hendak mengambil air.

Beberapa ciri lainnya yang ada pada kerangka itu adalah pakaian panjang berkolor warna cokelat dengan merek CDL, baju kaos oblong hijau bertuliskan JOGJA dan ART OF CULTURE CITY.

"Meninggal kurang lebih tiga bulan lalu," ujar Artanto.

Ia mengimbau kepada masyarakat jika merasa anggota keluarganya hilang dengan ciri-ciri tersebut bisa lapor ke polisi. Tim DVI juga sudah mengambil sampel DNA dari korban.

"Jika ada anggota keluarga yang hilang , bisa dilaporkan ke DVI Biddokkes Polda Jateng pada unit Ante Mortem (AM), untuk kami ambil DNA dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya," katanya.




(cln/ahr)


Hide Ads