Masjid di Kartasura Direview Buruk di Google Maps, Ini Kata Ketua RT Setempat

Masjid di Kartasura Direview Buruk di Google Maps, Ini Kata Ketua RT Setempat

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 25 Sep 2024 16:44 WIB
Masjid Al Ikhlas yang terletak di Dukuh Mendungan, RT: 01/IV, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Masjid Al Ikhlas yang terletak di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Viral di media sosial terkait ulasan buruk di Google Maps yang ditujukan untuk Masjid Al Ikhlas. Diketahui, masjid tersebut terletak di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Dalam ulasan buruk di Google Maps yang dilihat detikJateng pada Rabu (25/9/2024), banyak yang mengeluhkan terkait sikap takmir masjid yang dinilai kasar saat menegur jemaah yang salat di masjid tersebut. Mereka juga menceritakan beberapa pengalamannya saat salat di masjid hingga memberikan saran.

"Kurang paham dg pemahaman takmir masjid ini....tdk punya adab dlm menegur, pdhl sesama muslim itu bersaudara....pdhl ana sdh keluar dari masjid dan berada diparkiran mau aktifkan hp tapi dibentak....semoga pengurusnya diberi hidayah dan ilmu juga lebih mengedepankan adab," tulis akun Harry Soc.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi Maghriban disini baru di HALAMAN lho, buka hp buat mode pesawat dibilangin "mas matiin hp"halus ya tak jawab ngeh ni baru tak mode ..ehh ada yg datang dengan nada MEMBENTAK "RASAH NJAWAB". Astaghfirullah nek tak ladeni kok Yo memalukan Jd ak diam sembari dihati bertanya aturan ngendi dan yang diikuti imamnya siapa ,,kalau ikut Sunnah dan adab ROSULULLOH SHOLOLLOH ALAIHI WASSALAM ngk mungkin .aku wudhu masuk ada yg deketin halus dia nyaranin untuk pakai baju KOKO ,,untung masih ada kalau ngk apa ngk boleh sholat dimasjid ini!! MAsjid apa mushola Jane?" cerita akun lainnya bernama Roni Anto.

Pantauan detikJateng, masjid yang terletak di tengah perkampungan padat penduduk itu memiliki bangunan yang bagus. Sejumlah spanduk terpasang, seperti bertuliskan 'pintu keluar-masuk untuk jamaah pria dan wanita', 'dilarang merokok', 'matikan handphone', 'menjaga ketengan' dan lainnya.

ADVERTISEMENT

Respons Ketua RT Setempat

Sementara itu, Ketua RT setempat, Sunardi (58), mengatakan dirinya telah membaca keluhan yang ada di Google Maps. Menurutnya, hal itu hanya dilakukan oknum pengurus masjid dan bukan kebijakan dari takmir.

"Itu cuma oknum, bukan kebijakan takmir. Itu hanya salah paham penyampaian saja," kata Sunardi saat ditemui awak media di kediamannya, Rabu (25/9/2024).

Lebih lanjut, Sunardi mengatakan oknum pengurus masjid memang sering mengingatkan jemaah menggunakan nada tinggi. Hal itu yang mungkin membuat jemaah salah paham.

"Kadang orang belum siap menerima kata-kata yang rodok banter, tapi sebenarnya niatnya baik. Misal kalau kita ke masjid menggunakan pakaian yang bagus, kan memang tuntunannya seperti itu," ucapnya.

Selain itu, dia menyebut masjid tersebut juga menyediakan pakaian koko serta mukenah bagi para jemaah. Sedangkan untuk masalah masjid yang sering dikunci, hal itu menyangkut faktor keamanan, dan kebersihan.

Kemudian, terkait masalah rokok dan penggunaan ponsel, sudah tertera larangannya di area masjid. Sementara untuk anak-anak, dia mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka agar tak mengganggu jemaah lain yang ingin beribadah.

"Kalau anak-anak usia di bawah 7 tahun itu kan menjadi tanggung jawab orang tua atau walinya. Jadi kalau anak-anak itu playon (lari-larian), yang diingatkan ya orang tuanya, agar tidak mengganggu jemaah lain yang sedang beribadah," jelasnya.

Dia menyebut orang-orang yang meninggalkan ulasan buruk tersebut adalah pendatang. Oleh karena itu, mereka kaget saat diingatkan oknum pengurus masjid, sedangkan warga sekitar sudah terbiasa.

Namun, ia mengatakan hal tersebut akan tetap menjadi evaluasi pihak takmir untuk memberikan pelayanan kepada jemaah.

"Jadinya tidak usah diperpanjang tidak usah diperdebatkan. Nanti kita sebagai nganu ya berusaha memperbaiki," ucapnya.




(cln/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads