10 Cara Mengobati Asam Urat Secara Alami agar Tidak Kambuh Lagi

10 Cara Mengobati Asam Urat Secara Alami agar Tidak Kambuh Lagi

Agus Riyanto - detikJateng
Kamis, 19 Sep 2024 14:17 WIB
Joint inflammation, foot pain, woman suffering from feet ache at home, podiatry concept, painful area highlighted in red
Ilustrasi asam urat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Staras)
Solo -

Selain mengetahui gejala dan penyebab asam urat, penting juga untuk memahami cara mengobatinya secara alami. Dengan pemahaman yang mendalam tentang kondisi ini, seseorang dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam merawat kesehatannya agar asam urat tidak kambuh lagi.

Dijelaskan dalam buku Asam Urat oleh Joewono Soeroso dan Hafid Algristian, asam urat kerap disalah artikan sebagai penyakit yang menyebabkan otot terasa nyeri. Padahal asam urat bukanlah penyakit yang menyerang otot ataupun saraf, melainkan sendi.

Berikut ini informasi mengenai cara mengobati asam urat secara alami beserta gejala dan penyebabnya, yang dikutip dari National Institutes of Health (NIH), Mayo Clinic, dan Medical News Today. Simak informasi lengkapnya di bawah!

10 Cara Mengobati Asam Urat Secara Alami

Asam urat adalah jenis peradangan sendi yang menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan, sering kali terjadi dalam serangan berkepanjangan selama satu atau dua minggu sebelum mereda. Kadar urat yang berlebihan dapat disebabkan oleh produksi urat yang berlebihan oleh tubuh atau pengeluaran urat yang kurang efisien.

Meskipun demikian, tidak semua orang dengan kadar urat yang tinggi akan mengalami asam urat. Bagi detikers yang memiliki masalah tersebut, berikut adalah beberapa cara alami untuk mengobati asam urat:

1. Minum Banyak Air

Ketika seseorang mengalami asam urat, mereka bisa mengalami pembengkakan dan peradangan yang cukup signifikan. Salah satu cara untuk meredakan gejalanya adalah dengan meningkatkan asupan cairan.

Dengan meningkatkan konsumsi cairan, seseorang dapat mendorong ginjal mereka untuk mengeluarkan kelebihan cairan, yang pada gilirannya dapat mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh asam urat.

Meskipun air putih merupakan pilihan terbaik, cairan lain yang jernih seperti kaldu atau teh herbal juga bisa menjadi alternatif yang baik. Namun, penting bagi mereka yang memiliki riwayat gagal jantung kongestif atau penyakit ginjal untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum meningkatkan asupan cairan.

2. Kompres dengan Es

Mengompres sendi dengan es yang dibungkus kain dapat membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh asam urat. Cobalah menggunakan kantong es atau benda dingin lainnya yang dibungkus dengan handuk tipis selama sekitar 20 menit untuk membantu mengurangi rasa nyeri.

3. Kurangi Stres

Stres dapat memperparah gejala asam urat. Meskipun tidak selalu memungkinkan untuk menghilangkan semua faktor pemicu stres, langkah-langkah perawatan diri berikut dapat membantu:

  • Berolahraga jika nyeri tidak menghambat gerakan
  • Mengambil cuti dari pekerjaan
  • Mencatat dalam jurnal atau membaca buku kesukaan
  • Melakukan meditasi

Selain itu, istirahat yang cukup juga dapat membantu mengurangi tingkat stres seseorang.

4. Mengangkat atau Meninggikan Sendi yang Terkena

Asam urat bisa menimbulkan rasa sakit dan bengkak, terutama di bagian kaki, tangan, lutut, dan pergelangan kaki. Salah satu cara untuk mengatasi pembengkakan adalah dengan menaikkan bagian sendi yang terkena.

Tindakan ini membantu mengalirkan darah dan cairan menjauhi sendi dan kembali ke arah jantung. Penggunaan kompres es dengan peninggian juga dapat membantu mengurangi gejala asam urat. Kedua metode ini merupakan bagian dari pendekatan terapi RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation).

5. Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Meskipun obat anti-inflamasi yang bisa dibeli secara bebas (OTC), seperti ibuprofen (Advil) dan natrium naproxen (Aleve), mungkin bukan 'pilihan alami', namun merupakan opsi yang efektif untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang disebabkan oleh asam urat.

Penting untuk tidak mengonsumsi dosis melebihi yang direkomendasikan dan selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan interaksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi. Jika penggunaan obat-obatan OTC tidak memberikan peredaan yang cukup, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep obat yang lebih kuat.

6. Minum Kopi

Beberapa orang berpandangan bahwa konsumsi kopi bisa mengurangi risiko terkena asam urat. Studi menunjukkan bahwa individu yang minum lebih banyak kopi memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami asam urat.

Hal ini mungkin disebabkan oleh efek kopi dalam menurunkan kadar asam urat. Meskipun demikian, walaupun penelitian tersebut menemukan hubungan antara konsumsi kopi yang tinggi dan risiko asam urat yang rendah, bukan berarti kopi secara langsung menyebabkan penurunan risiko tersebut.

7. Konsumsi Makanan Seimbang

Memiliki pola makan yang seimbang merupakan faktor penting dalam mengelola asam urat. Pola makan yang seimbang, yang terdiri dari berbagai makanan berkualitas gizi dan minim pengolahan, dapat membantu menurunkan tingkat asam urat serta mengurangi kemungkinan kekambuhan.

Diet yang rendah lemak, karbohidrat, dan didominasi oleh bahan-bahan nabati dapat memberikan manfaat khusus bagi individu yang mengidap asam urat. Buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan juga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

8. Minum Air Lemon

Sebuah studi menunjukkan bahwa mencampurkan sari dua buah lemon segar ke dalam 2 liter air setiap hari dapat mengurangi kadar asam urat pada individu yang menderita asam urat. Hasil penelitian menyarankan bahwa air lemon membantu menetralkan asam urat dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi tingkat asam urat.

9. Kurangi Konsumsi Alkohol

Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau secara rutin dapat meningkatkan risiko asam urat. Bir memiliki kandungan purin yang tinggi, sehingga mengurangi konsumsinya dapat bermanfaat bagi individu yang menderita asam urat.

10. Hindari Konsumsi Daging Tinggi Purin

Mengurangi konsumsi daging yang kaya purin dapat membantu mengurangi gejala asam urat seseorang. Jenis daging dan ikan yang memiliki kandungan purin tinggi meliputi:

  • Bacon
  • Kalkun
  • Daging sapi muda
  • Daging rusa
  • Organ dalam seperti hati
  • Ikan teri
  • Sarden
  • Kerang
  • Ikan haring
  • Ikan kod
  • Haddock
  • Ikan trout

Gejala Asam Urat

Gejala paling sering terkait dengan asam urat adalah rasa nyeri pada sendi yang terkena. Kebanyakan orang pertama kali mengalami serangan asam urat pada jempol kaki, meskipun sendi lain juga bisa terpengaruh.

Serangan asam urat sering terjadi secara tiba-tiba pada malam hari, dan rasa nyerinya bisa sangat parah sehingga mengganggu tidur. Sendi yang terkena juga cenderung membengkak, memerah, dan terasa hangat.

Biasanya, serangan asam urat terjadi pada satu sendi dan dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti makanan tertentu, alkohol, obat-obatan, cedera fisik, atau kondisi kesehatan tertentu. Umumnya, gejala serangan asam urat membaik dalam satu atau dua minggu.

Di antara serangan tersebut, seseorang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali. Namun, jika tidak diobati, serangan asam urat bisa terjadi lebih sering dan berlangsung lebih lama seiring berjalannya waktu.

Jika kadar asam urat tidak dikelola dengan baik dalam jangka waktu yang lama, bisa terjadi pembentukan tophi. Tophi adalah akumulasi kristal jarum yang menumpuk di bawah kulit, di sekitar sendi, dan organ lain dalam tubuh.

Awalnya, tophi mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi seiring waktu, mereka bisa menjadi nyeri dan bahkan merusak jaringan lunak, tulang, dan sendi, menyebabkan cacat. Beberapa orang dengan asam urat juga berisiko mengembangkan kondisi kesehatan lain, terutama yang berkaitan dengan jantung dan ginjal, seperti:

  • Hipertensi
  • Penyakit ginjal kronis
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Batu ginjal
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung kongestif

Penyebab Asam Urat

Asam urat terjadi ketika kristal berbentuk jarum dari zat yang disebut urat menumpuk di persendian, yang mengakibatkan peradangan, pembengkakan, kemerahan, dan perubahan dalam gerakan dan penggunaan persendian tersebut. Meskipun demikian, tidak semua orang dengan kadar urat tinggi mengalami asam urat.

Urat berasal dari purin, senyawa yang terdapat dalam tubuh dan banyak makanan. Ketika purin diuraikan, mereka menjadi urat. Biasanya, urat dikeluarkan dari tubuh melalui air seni.

Namun, jika terlalu banyak urat diproduksi atau terlalu sedikit dibuang, urat bisa menumpuk dalam darah dan membentuk kristal berbentuk jarum di persendian, yang menyebabkan peradangan yang disebut serangan asam urat, yang ditandai dengan rasa sakit dan pembengkakan.

Penelitian terus dilakukan untuk memahami bagaimana gen dan faktor lingkungan berperan dalam penumpukan urat dalam darah. Meskipun demikian, beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terkena asam urat, seperti:

  1. Memiliki kadar urat yang tinggi.
  2. Memiliki riwayat asam urat dalam keluarga.
  3. Berjenis kelamin laki-laki.
  4. Mengalami menopause.
  5. Bertambahnya usia.
  6. Minum alkohol.
  7. Minum minuman yang dimaniskan dengan gula, seperti soda.
  8. Memiliki pola makan yang tidak sehat dan makan makanan yang kaya purin (biasanya dari sumber hewani), zat yang terurai menjadi urat.

Beberapa kondisi kesehatan dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena asam urat, termasuk:

  1. Kelebihan berat badan atau obesitas.
  2. Sindrom metabolik, yang merupakan istilah untuk sekelompok kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar kolesterol yang tidak normal, dan kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang.
  3. Penyakit ginjal kronis, yang terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan dan tidak bisa menyaring darah dengan baik.
  4. Tekanan darah tinggi.
  5. Kondisi yang menyebabkan sel-sel tubuh seseorang berkembang dengan cepat, seperti psoriasis atau beberapa jenis kanker.
  6. Kelainan genetik langka, seperti sindrom Kelley-Seegmiller atau sindrom Lesch-Nyhan, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar urat dalam tubuh.

Beberapa jenis obat juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami asam urat, termasuk:

  1. Diuretik, yang membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan.
  2. Aspirin dalam dosis rendah.
  3. Niasin, suatu jenis vitamin, jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
  4. Siklosporin, yang merupakan jenis imunosupresan yang digunakan pada orang yang menjalani transplantasi organ dan juga disetujui untuk mengobati beberapa kondisi autoimun.

Nah, itu tadi informasi lengkap mengenai 10 cara sederhana mengobati asam urat lengkap beserta gejala dan penyebabnya. Semoga bermanfaat ya lur!

Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads