Jalan Jogja-Solo Dekat Exit Tol Jogonalan Padat, Warga Pilih Jalur Alternatif

Jalan Jogja-Solo Dekat Exit Tol Jogonalan Padat, Warga Pilih Jalur Alternatif

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 14 Sep 2024 17:58 WIB
Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Jogja-Solo exit tol Jogonalan, Klaten.
Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Jogja-Solo exit tol Jogonalan, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Arus lalu lintas padat setelah pemberlakuan contra flow di Jalan Jogja-Solo, tepatnya di ruas Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Banyak pengguna jalan yang mencari jalur alternatif sendiri agar tidak terjebak di titik lokasi proyek exit tol tersebut.

"Sejak kemarin sore padat, pada lewat sini. Ini akhir pekan jadi lebih ramai," ungkap Yuli, warga Desa Somopuro yang rumahnya di tepi jalan tembus Srowot-Somopuro kepada detikJateng, Sabtu (14/9/2024).

Dijelaskan Yuli, jalan di depan rumahnya merupakan jalan alternatif untuk menghindari proyek exit tol. Jalan itu menghubungkan stasiun Srowot dan simpang tiga Tegalmas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dari Jalan Jogja-Solo bisa ambil kiri tidak lewat proyek tol nanti tembus setelah proyek tol. Ya jalur alternatif," katanya.

Sementara itu, menurut pengguna jalan bernama Riyadi, kepadatan terjadi sejak pagi. Kemudian saat dirinya kembali dari Klaten pada siang hari, kepadatan semakin bertambah hingga akhirnya memilih jalur alternatif melalui jalur Jalan Kaliworo, Joton, Jogonalan.

ADVERTISEMENT

"Saya baliknya lewat Jalan Kaliworo, lewat Desa Desa Dompyongan tembus Manisrenggo. Jadi tidak kena antrean panjang, ini liburan akhir pekan bisa tambah macet," kata warga Kecamatan Prambanan tersebut kepada detikJateng, Sabtu (14/9/2024).

Pantauan detikJateng sekitar pukul 14.00 WIB, antrean kendaraan dari Solo ke Yogyakarta mengular sampai depan SPBU Jogonalan sejauh sekitar 300 meter dari titik contra flow. Antrean itu diperparah kendaraan dari arah Yogyakarta yang menyeberang ke kanan di simpang tiga Tegalmas.

Kendaraan dari arah Yogyakarta padat mengantre sejauh sekitar 150 meter sampai simpang tiga Desa Somopuro arah ke Stasiun Srowot dan Gantiwarno. Kendaraan dari arah Solo bertemu dengan kendaraan dari arah Stasiun Srowot dan Gantiwarno, ditambah kendaraan dari arah Yogyakarta yang ingin masuk ke dua jalur itu.

Personel Sat Lantas Polres Klaten disiagakan di titik contra flow dan lainnya untuk mengurai kepadatan. Personel disiagakan untuk mengantisipasi long weekend ke Yogyakarta dan Solo.

''Untuk antisipasi long weekend Sabtu, Minggu, dan Senin kita tempatkan anggota untuk mengatur lalu lintas. Setiap sif ada empat personel, per empat jam pergantian," jelas Kanit Keselamatan dan Ketertiban Sat Lantas Polres Klaten Ipda Yamto kepada detikJateng.

Sebelumnya diberitakan, Jalan Jogja-Solo di ruas Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Klaten diberlakukan contra flow (satu lajur untuk dua arah) mulai Jumst (13/9/2024). Kebijakan itu ditempuh karena ada pekerjaan proyek Exit Tol Jogonalan. Sistem contra flow ini berlaku sampai 25 November mendatang.

"Kalau rencana itu awalnya mulai 9 September, cuma karena menunggu umur beton (cor median) akhirnya ditunda hari ini sampai nanti tanggal 25 November," kata Quality Health Safety and Enviroment Manager PT Adhi Karya, Akhmad Dhaman Huri, saat ditemui detikJateng di lokasi, Jumat (13/9/2024).

Dijelaskan Dhaman, contra flow itu dilakukan karena di titik lokasi ruas Desa Somopuro ada pembuatan exit dari interchange (persimpangan) Prambanan. Di lokasi akan ada kegiatan LPA (lapis pondasi agregat) sampai pengecoran beton.

"Nantinya kita akan buat exit dari interchange Prambanan, dari LPA, terus pengecoran dan setelah pengecoran nanti aspal yang terakhir. Kita menyamakan elevasi antara yang sudah ada dengan elevasi desain yang dari inter change," ujar Dhaman.




(cln/cln)


Hide Ads