Seorang balita perempuan diduga jadi korban penculikan di Taman Kober, Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, pagi tadi. Kabar itu beredar di media sosial. Berikut penuturan ibu balita tersebut.
Kabar dugaan penculikan anak itu diunggah di akun Instagram milik ibu kandungnya, @isnaeniyk. Dalam postingannya, Isnaeni juga mengunggah foto wajah anaknya disertai dengan cerita awal kejadiannya.
"Mohon bantuannya di share anak saya hilang dari jam 9 terakhir bersama neneknya karena kelalaian terakhir diliat di taman kober," tulis postingan akun Instagram @isnaeniyk, dikutip detikJateng pada Jumat (13/9/2024) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Damica usia 3thn 4 bulan pk baju kuning jaket lurik item putih ada garis merah, td pagi hilang dibawa ibu2 pk baju pink rok hitam krudung abu2. Ibu2nya bawa anak juga usia 5/6 thn pk gamis hijau toska Mohon siapa tau melihat bisa dm saya di daerah kober purwokerto barat," sambungnya.
Saat dihubungi lewat telepon, Isnaeni (28) membenarkan soal kabar anaknya diduga hilang diculik di Taman Kober. Dia bilang saat itu anaknya sedang bermain bersama neneknya.
"Informasi yang di grup WhatsApp yang dibawa orang itu benar. Ceritanya itu (anak saya) lagi sama eyang utinya, diajak ke Taman Kober pagi-pagi. Itu belum sekolah, ceritanya ibu saya itu lagi jalan-jalan, kan di situ ada lapangannya," kata Isnaeni kepada wartawan.
Saat itu Isnaeni sedang di rumah mengurus ternak ayam yang dikelola sendiri. Karena neneknya merasa kasihan melihat cucunya bermain sendiri, akhirnya diajak ke taman.
"Posisi saya lagi di rumah. Kebetulan saya usaha ayam, mau ngaduk pakan. Daripada (anak saya) nggak ada yang ajak, kasihan, akhirnya diajak pergi (neneknya). Terus pas sudah selesai jalan, ibu saya beli empek-empek di sebelah taman yang ada ayunannya," ujar dia.
Saat itu si nenek membayar dengan uang Rp 100 ribuan. Karena tidak ada kembalian, si nenek menukarkan uang ke warung yang lokasinya tidak jauh dari tempat si pedagang empek-empek.
"Akhirnya ke warung jaraknya sekitar 10 meteran dari taman itu di sebelah utaranya. Nah pas lagi nuker uang di situ, sama ibu saya bolak-balik dilihat, terus pas balik terus sudah nggak ada (anak saya)," ucap Isnaeni.
Menurut penjelasan si penjual empek-empek, Isnaeni mengatakan, anaknya dibawa oleh seorang perempuan yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor. Penjual empek-empek itu mengaku sempat mencegah, tapi orang itu tetap ngotot.
"Dari saksi yang penjual empek-empek itu, ibu-ibunya (terduga pelaku) ngomong katanya mau nyusul utinya ke pasar, ngomongnya kayak gitu. Padahal nggak ke pasar, cuman ke warung. Terus ibu empek-empeknya ngomong 'sini saja' (terus dijawab), 'enggak ini mau ke pasar orang di pasar kok' ngomongnya kayak gitu (jawaban terduga pelaku). Akhirnya dilepas sama ibu empek-empeknya," kata Isnaeni.
Dari informasi yang dia dapat, terduga pelaku mengenakan baju berwarna pink dan membawa seorang anak.
"Itu yang bawa ibu-ibu gendut pakai baju pink, kerudungnya abu-abu. Katanya hidungnya mancung tapi besar, pakai motor bawa anak kecil juga sekitar 4,5-5 tahun," pungkas Isnaeni.
Terpisah, Kapolsek Purwokerto Barat, AKP Mugiono mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Kami sudah ke lokasi dan meminta keterangan saksi-saksi. Kami masih melakukan pendalaman," kata Mugiono saat dihubungi wartawan.
(dil/aku)