Puluhan rumah dan ruko di pinggir Sungai Juwana, tepatnya Desa Purworejo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, rusak parah akibat tanah bergerak. Pergerakan tanah tersebut diduga karena Sungai Juwana yang kering saat musim kemarau.
Kepala Desa Purworejo, Duwi Sumaryono mengatakan awalnya menerima laporan kejadian rumah dan ruko rusak sejak Jumat (6/9) kemarin. Saat itu bangunan rumah dan ruko hanya retak kecil. Akan tetapi retakan tersebut kini bertambah luas.
"Terus selang satu hari Sabtu sore warga melaporkan kepada kami bahwa terjadi penurunan tanah yang sangat signifikan akhirnya meninjau ke lokasi," kata Duwi kepada detikJateng ditemui di kantor Desa Purworejo, Senin (9/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duwi mengatakan usai menerima laporan, Pemerintah Desa langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), BPBD, dan dinas terkait. Menurutnya kejadian pergerakan tanah tersebut karena Sungai Juwana mengalami kekeringan saat musim kemarau. Akibatnya tanah di pinggir sungai mengalami pergeseran menuju ke sungai.
"Karena dampak dari kemarau atau kekeringan sungai ini yang menyebabkan tanah tersebut terjadi keretakan akhirnya bangunan di atasnya bergeser dan retak seperti itu," jelasnya.
Akibatnya ada 21 bangunan rumah dan ruko mengalami kerusakan. Tercatat dua rumah dan satu ruko rusak parah hingga hampir roboh.
"Bangunan yang terdampak 21 rumah dan ruko. Dan yang rusak parah ada tiga rumah dan ruko terus yang lainnya masih kosong tidak begitu rusak," jelasnya.
Duwi berharap agar Pemerintah Daerah memberikan bantuan kepada warganya yang terdampak. Ada tiga kepala keluarga (KK) yang kini mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
"Harapan kami berharap kepada Dinas terkait bisa memberikan bantuan untuk kepada warga kami yang terdampak," pungkas Duwi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 21 rumah dan ruko rusak parah akibat tanah gerak di pinggir Sungai Juwana tepatnya Desa Purworejo, Kecamatan Pati. Dua rumah dan satu ruko rusak parah nyaris rata dengan tanah.
(rih/apl)