Muniroh (50) adalah pemilik ruko yang retak-retak hampir roboh karena tanah di sepanjang pinggir Sungai Juwana bergeser. Ruko tersebut kesehariannya digunakan sebagai tempat berjualan ikan hias. Namun kini harus tutup karena kondisi bangunan retak dan hampir roboh.
Muniroh pun tengah mengevaluasi barang-barangnya yang ada di ruko. Muniroh mengatakan kejadian tanah geser itu bermula terjadi sekira pukul 16.00 WIB kemarin. Awalnya bagian lantai rukonnya yang retak-retak. Lalu merambat ke bangunan tembok ruko.
"Jam sekitar 16.00 WIB itu sudah ada suara, terus itu lantai depan kok agak retak memanjang," kata Muniroh kepada detikJateng di lokasi, Minggu (8/9/2024).
"Terus tembok sebelah depan kanan kiri mulai retak-retak itu habis magrib," dia melanjutkan.
Muniroh sempat mendengar suara retakan sebelum akhirnya bangunan ruko miliknya rusak parah. Kini dia bersama suaminya dibantu pekerja sedang membersihkan barang-barang yang ada di ruko.
"Suara dag-dag tembok atap, lantai terus geser itu," ungkap dia.
Selain ruko miliknya, ada dua rumah yang lokasinya bersebelahan dengan dirinya juga rusak parah. Bangunan dua rumah retak sampai 50 sentimeter. Bahkan bangunan rumah kondisinya miring hampir roboh.
"Yang parah ada tiga rumah dan ruko. Bangunan sudah miring, bangunan retak," jelasnya.
"Kerugian banyak," Muniroh melanjutkan.
Dia berharap agar ada bantuan dari pemerintah terkait. "Harapannya mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah," harap dia.
Kades Purworejo Dwi Sumaryono mengatakan kejadian tanah bergeser mulai hari Sabtu (7/9) sore. Dia melaporkan ada 21 rumah dan ruko yang terdampak akibat tanah geser.
"Kerugian diperkirakan sekitar Rp 1,8 miliar, total bangunan terdampak ada 21 rumah dan ruko," ungkap Dwi kepada wartawan saat dihubungi, Minggu (8/9/2024).
Dwi mengatakan pergeseran tanah di pinggir Sungai Juwana itu karena musim kemarau. Menurutnya kondisi air di sungai menurun atau asat. Akibatnya terjadi pergeseran tanah yang berada di pinggir sungai.
"Akhirnya terjadi pergeseran tanah yang mengakibatkan kerusakan pada rumah di bantaran sungai Silugonggo terutama di dukuh Guyangan Desa Purworejo," jelasnya.
(rih/rih)