Aktivitas maupun pekerjaan yang dilakukan seseorang pastilah memiliki tantangan dan hambatannya masing-masing. Dalam hal tersebut, apabila seseorang tidak dapat mengontrolnya dengan baik akan menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya burnout.
Burnout merupakan salah satu kondisi yang timbul karena adanya tekanan di dalam diri seseorang yang dibiarkan secara terus-menerus. Terjadinya burnout dapat menurunkan performa dan produktivitas seseorang dalam menjalankan aktivitas maupun pekerjaannya.
Dikutip dari laman Kemenkes RI, Universitas Bakrie, dan Universitas Ahmad Dahlan, berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai burnout dan penyebabnya beserta gejala dan cara mengatasinya. Simak baik-baik, ya.
Penyebab Burnout
Kondisi burnout dapat terjadi karena seseorang terlalu memaksakan dirinya untuk beraktivitas/bekerja di luar kemampuannya. Sehingga hal ini menyebabkan perasaan selalu dituntut dan merasa kewalahan dalam menjalankan kegiatannya.
Apabila burnout tidak ditangani lebih lanjut, maka akan berdampak secara langsung pada aktivitas/pekerjaannya. Dampaknya bisa berupa penurunan produktivitas, kecemasan, bahkan hingga depresi. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui gejala-gejala burnout sehingga dapat mencegahnya lebih awal.
Gejala Burnout
Berikut ini merupakan beberapa gejala burnout yang dapat diketahui.
- Setiap orang akan merasakan kelelahan seusai beraktivitas maupun bekerja, namun bagi seseorang yang mengalami burnout akan selalu merasakan kelelahan meski dirasa telah melakukan segalanya dengan baik dan benar.
- Seseorang yang mengalami burnout sering mengalami sakit kepala, ini merupakan salah satu gejala fisik yang dialami dan dapat mengakibatkan gangguan pada pola tidur seseorang.
- Kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya disukai dan kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan.
- Seseorang selalu menyendiri dan menarik diri dari lingkungan sosial. Ini merupakan salah satu tanda-tanda seseorang mengalami gejala burnout.
- Perubahan emosional seperti misalnya mudah marah dan tersinggung apabila sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya itu dapat terjadi pada seseorang yang mengalami burnout.
- Sulit berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas maupun pekerjaannya merupakan gejala burnout. Apabila tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan menurunnya produktivitas dan performa kerja seseorang.
Cara Mengatasi Burnout
Apabila seseorang merasakan beberapa gejala burnout, perlu adanya tindakan penanganan lebih lanjut sehingga tidak menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari secara berkepanjangan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan.
- Membuat skala prioritas pada hal-hal yang dianggap paling penting terlebih dahulu. Kamu dapat menggunakan diagram Eisenhower Matrix untuk membantu mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, sehingga dengan begitu pekerjaan dapat terorganisasi dengan baik.
- Mengurangi ekspektasi dan berikan apresiasi pada setiap kegiatan yang telah dilakukan, sehingga dapat mengurangi tekanan yang kemungkinan akan diterima oleh diri sendiri.
- Menjaga keseimbangan dalam hidup itu sangat penting. Penerapan pola work-life-balance dalam bekerja dan beraktivitas dapat mencegah burnout yang berkepanjangan.
- Olahraga yang cukup merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi burnout. Dengan berolahraga, tubuh dan pikiran dapat teralihkan sejenak dan membuatnya menjadi lebih rileks.
- Memastikan tidur yang cukup sehingga dapat beraktivitas dan bekerja dengan baik di keesokan harinya. Tubuh memerlukan istirahat agar dapat kembali segar dan rileks.
- Membicarakan permasalahan kepada orang lain adalah salah satu cara yang dapat dilakukan ketika dirasa beban ataupun tekanan yang ditanggung tidak dapat terbendung lagi. Pastikan orang tersebut adalah orang yang tepat sehingga dapat memberikan respon yang tepat pula.
- Aktif untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial merupakan salah satu pengalihan yang dapat dilakukan seiring dengan banyak dan penatnya seseorang dalam beraktivitas dan bekerja.
Nah detikers, itu tadi merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai burnout dan penyebabnya, gejala, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya.
Artikel ini ditulis oleh Roosita Afrilia Hasna Kusuma, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/apl)