Pengertian Penyakit 'Ain, Ketahui Penyebab dan Bahayanya!

Pengertian Penyakit 'Ain, Ketahui Penyebab dan Bahayanya!

Hanan Jamil - detikJateng
Kamis, 05 Sep 2024 13:49 WIB
Ibu marah, ibu kesal, ibu khawatir
Ilustrasi penyakit 'ain. (Foto: Thinkstock)
Solo -

Penyakit 'ain adalah penyakit yang disebabkan oleh rasa dengki atau kagum dari orang lain. Penyakit ini dikatakan sebagai salah satu penyakit nonmedis.

Penyakit 'ain disebut dapat menyebabkan bahaya tertentu apabila seseorang terkena penyakit tersebut. Oleh karena itu, apabila terkena penyakit 'ain, perlu suatu penanganan yang baik sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

Lantas, apa itu penyakit 'ain, penyebab, ciri, bahaya, dan cara mengobatinya? Berikut penjelasannya.

Pengertian Penyakit 'Ain

Dikutip dari laman resmi NU Online, penyakit 'ain adalah penyakit yang nyata ada di kehidupan sehari-hari. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit non medis. Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW.

الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَىْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ

Artinya : "Ain itu nyata (haq), kalau saja ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya 'ain akan mendahuluinya." (HR. Muslim)

Ada beberapa pengertian dari penyakit 'ain menurut beberapa 'alim.

والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر

Artinya: "Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya." (Syekh Ibnu Hajar Al 'Asqalany, Fath al-Bari, Juz 10, halaman 200)

وهي النظر إلى شئ على غلة واستحسانه والحسد عليه من غير ذكر الله

Artinya: "Ain adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah." (Al-Munawi, Faid Al Qadir, Juz 15, halaman 474)

Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit 'ain adalah pandangan kekaguman kepada orang lain dengan rasa dengki atau keinginan untuk mencelakai orang yang dipandangnya.

Penyebab Penyakit 'Ain

Merujuk buku Tartil Al-Qur'an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu oleh Ustadz Rizem Aizid., menurut Ibnu Qayyim, dalam Zad Al Ma'ad, penyakit ain disebabkan oleh pandangan mata orang yang hasad (dengki) atau kagum tanpa rasa dengki.

Apabila pandangan ini menimpa orang yang tidak memiliki penangkal, orang itu akan terpengaruh, begitu pula sebaliknya. Orang yang memandang atau menimpakan penyakit ke orang lain disebut 'ain sedangkan orang yang terkena penyakit 'ain disebut ma'in atau ma'yun.

Dikutip dari buku Ruqyah Syar'iyah untuk Gangguan Jin, Sihir, Hasad, dan 'Ain Oleh Mochamad Mujadid Al Kautsar, penyakit 'ain ternyata dapat terjadi tanpa adanya pandangan secara langsung. Bahkan, terkadang orang yang buta ketika diberi deskripsi tentang suatu hal, jiwanya bisa menyebabkan penyakit 'ain meskipun tidak bisa melihat.

Ciri-ciri Terkena Penyakit A'in

Kembali merujuk pada buku karya Ustadz Rizem Aizid, untuk orang dewasa, ada beberapa hal yang bisa dialami ketika terkena penyakit 'ain seperti:

  1. Kepala pusing
  2. Wajah yang menguning
  3. Banyak berkeringat
  4. Banyak kencing
  5. Sering ingin muntah dan menguap
  6. Sedikit atau banyak tidur
  7. Tidak ada nafsu makan
  8. Basah pada kedua tangan dan kaki disertai dengan kesemutan, hati bergetar, perasaan takut yang tidak normal, marah yang berlebihan, sedih dan sempit di dalam dada
  9. Nyeri pada bagian punggung dan antara kedua pundak
  10. Tidak bisa tidur pada waktu malam

Lalu untuk anak-anak, bayi, atau balita, ada beberapa ciri-ciri yang dapat menunjukkan anak tersebut terkena penyakit 'ain, seperti:

  1. Menyebabkan tangisan yang tidak wajar dan tidak kunjung henti
  2. Kejang-kejang tanpa sebab yang jelas
  3. Tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas
  4. Tubuhnya menjadi kurus kering

Bahaya Penyakit 'Ain

Penyakit 'ain dapat menyebabkan seorang ma'in akan mengalami sakit, celaka, atau bahkan menyebabkan kematian. Sebagaimana salah satu cerita ketika sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Amr bin Rabiah mandi bersama Sahl bin Hanif.

Amr bin Rabiah terkagum dengan badan Sahl bin Hanif yang putih dan bersih. Setelah ia melihat badan itu, Sahl pun pingsan. Lalu para sahabat memanggil Nabi Muhammad SAW. Setelah meruqyah Sahl bin Hanif, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

Artinya : "Ketika salah satu di antara kalian kagum saat melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena 'ain itu nyata" (HR. Nasa'i dan Hakim)

Cara Mengobati Penyakit 'Ain

Merujuk buku Bebas Penyakit dengan Ruqyah karya Syeikh Abdul Azhim, menurut At Tirmidzi orang yang terkena penyakit 'ain disuruh memasukkan kedua tangannya di suatu wadah yang berisi air. Lalu air tersebut digunakan untuk berkumur. Kemudian ia diminta mengambil air lagi dan membasuh wajah.

Lalu tangan kiri mengambil air untuk membasuh lutut kanan diikuti tangan kanan yang mengambil air untuk membasuh lutut kiri. Setelah itu, bagian dalam pakaian yang dipakai dibasuh.

Selanjutnya, air yang sudah dipakai untuk membasuh disiramkan kepada orang yang terkena 'ain dari arah belakangnya dengan sekali siraman. Hal yang perlu diperhatikan dari prosedur ini adalah wadah air tidak boleh ditaruh di atas tanah.

Selain cara itu ada beberapa cara terapi lain yang bisa diterapkan:

  1. Mengucapkan "Ya Allah, berikanlah berkah kepadanya"
  2. Mengucapkan مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ (Masya Allah. Laa quwwata illaa billah) yang artinya "Sesuatu dikehendaki Allah. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah"
  3. Ruqyah Jibril terhadap Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang tertuang dalam suatu hadits sahih:

    حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ الْبَصْرِيُّ الصَّوَّافُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ جِبْرِيلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ اشْتَكَيْتَ قَالَ نَعَمْ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ وَعَيْنِ حَاسِدٍ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ وَاللَّهُ يَشْفِيكَ

    Artinya : "Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hilal Al Basyri Ash Shawaf, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Sa'id dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id bahwa Jibril menemui Nabi Muhammad SAW lantas berkata: 'Wahai Muhammad, apakah engkau menderita sakit?' Beliau menjawab: 'Ya'. (Jibril) berdo'a; "Bismillah arqika min kulli syaiin yu'dzika min kulli nafsin wa 'ainin hasidin bis millahi arqika wallahu yasyfik" (Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menimpamu, dari segala keburukan jiwa yang jelek serta 'ain yang dengki. Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dan Allahlah yang menyembuhkanmu)."
  4. Menulis beberapa ayat Al-Quran lalu dibasuh dengan air dan diminumkan kepada orang yang terkena 'ain.
  5. Membasuh seluruh anggota badan termasuk bagian dalam (seperti alat kelamin).

Demikian pengertian penyakit 'ain, penyebab, ciri, bahaya, dan cara mengobatinya. Semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads