Anggota DPRD Sragen periode 2024-2029 ramai-ramai menggadaikan Surat Keputusan (SK) pengangkatan ke bank. Mereka 'menyekolahkan' SK sebagai jaminan pinjaman dengan nilai hingga ratusan juta.
Direktur Utama PT BPR Bank Djoko Tingkir, Titon Darmasto, memaparkan hingga kini tercatat ada 22 anggota DPRD Sragen yang mengajukan pinjaman dengan SK pelantikan.
"Kami menerima beberapa pinjaman dari anggota DPRD Sragen yang mengajukan pinjaman dengan SK pelantikan," kata Titon dihubungi awak media Rabu (4/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, sebanyak 50 anggota DPRD Sragen periode 2024-2029 telah resmi dilantik pada Kamis (29/8) lalu. Titon mengatakan, sebagian besar anggota DPRD yang mengajukan pinjaman merupakan anggota DPRD yang sebelumnya pernah menjabat.
"Dari 22 anggota legislatif tersebut, tercatat hanya 5 orang yang merupakan nasabah baru. Kalau yang lama diperpanjang dengan jaminan SK baru," sambung Titon.
Titon menjelaskan, nilai pinjaman yang diajukan para anggota legislatif itu dengan menggadaikan SK itu pun bervariasi. Mulai dari Rp 200-500 juta.
Menurut keterangan Titon, pengajuan pinjaman tersebut sudah melalui proses dan prosedur perbankan yang berlaku. Termasuk surat persetujuan sekretaris dewan dan bendahara terkait pemotongan gaji untuk membayar angsuran.
Terpisah, Sekretaris DPRD Sragen Tedi Rosanto mengatakan, terkait anggota DPRD yang mengajukan pinjaman menggunakan SK tidak menyalahi aturan. Hal tersebut menjadi hak pribadi masing-masing individu.
"Tugas saya menyerahkan SK kepada orang yang bersangkutan, setelah pelantikan, setelah itu saya nggak ngurus lagi. Itu (urusan) personal dia," jelasnya.
"Monggo itu kan hak pribadi masing-masing dewan. Bukan kewenangan saya. Kalau mekanisme gaji itu dewan lewat Bank Jateng," sambungnya.
Sementara itu, salah satu anggota DPRD Sragen yang tidak berkenan dituliskan identitasnya membenarkan hal tersebut. Menurut keterangannya, setelah pelantikan beberapa waktu lalu, memang ada sejumlah anggota DPRD Sragen yang langsung mengajukan pinjaman.
"Gaji tahun pertama sudah habis untuk angsuran pinjaman. Jadi SK langsung buat jaminan di bank dengan nilai pinjaman ratusan juta," ungkapnya.
Sementara anggota DPRD Sragen lainnya mengatakan, tak semua anggota DPRD Sragen yang mengajukan pinjaman itu karena terlilit hutang untuk keperluan kampanye saat maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu.
"Nggak untuk menutup modal waktu kampanye juga," tegasnya legislator yang juga tak ingin disebutkan namanya.
(aku/cln)