Apakah kamu pernah melihat hewan yang memancarkan cahaya berkelip-kelip di malam hari, Lur? Hewan ini disebut dengan kunang-kunang. Hewan yang satu ini memang sangat menakjubkan. Namun, pernahkah kamu berpikir bagaimana cara kunang-kunang menghasilkan cahaya?
Dikutip dari buku Bioluminisensi Kunang-kunang oleh Ratnawulan, kunang-kunang adalah jenis serangga yang termasuk dalam golongan Lampyridae, familia dalam ordo kumang Coleoptera. Kunang-kunang juga dikenal dengan nama lain seperti firefly, lightning bugs, dan glow worms.
Penasaran bagaimana cara kunang-kunang menghasilkan cahaya? Mari kita simak penjelasan lengkap berikut ini, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Kunang-kunang Menghasilkan Cahaya
Dirangkum dari laman North Carolina State University dan Live Science, kunang-kunang adalah serangga yang dikenal karena kemampuannya menghasilkan cahaya. Cahaya ini dihasilkan melalui reaksi kimia dalam tubuh mereka, sebuah proses yang disebut bioluminesensi. Proses ini melibatkan senyawa yang disebut luciferin, enzim luciferase, oksigen, dan adenosine triphosphate (ATP), yang merupakan sumber energi bagi sel.
Kunang-kunang memiliki organ khusus di bagian bawah perut mereka yang disebut organ cahaya. Di dalam organ ini, luciferin bereaksi dengan oksigen di bawah bantuan enzim luciferase. Reaksi ini menyebabkan luciferin kehilangan elektron dan menghasilkan cahaya. Organ cahaya kunang-kunang juga mengandung asam urat yang membentuk lapisan kristal, membantu memantulkan dan meningkatkan cahaya yang dihasilkan.
Selain menghasilkan cahaya, kunang-kunang juga memiliki cara untuk mengontrol kapan cahaya itu muncul. Mereka mengatur aliran oksigen ke organ cahaya untuk menyalakan atau mematikan cahaya tersebut. Ketika oksigen mengalir, cahaya akan menyala, dan ketika tidak ada oksigen, cahaya akan padam. Proses ini memungkinkan kunang-kunang untuk berkedip dan mengirim sinyal cahaya yang unik.
Fungsi Cahaya Kunang-kunang
Masih berdasarkan dari sumber yang sama, cahaya ini memiliki fungsi penting dalam kehidupan kunang-kunang. Mari kita cari tahu fungsinya!
1. Mengusir Predator
Cahaya pada kunang-kunang pertama kali berevolusi sebagai mekanisme untuk mengusir predator. Banyak hewan yang belajar bahwa kunang-kunang tidak enak dimakan atau bahkan beracun. Racun yang disebut lucibufagin dihasilkan oleh beberapa jenis kunang-kunang, dan sinyal cahaya ini memberi tahu predator bahwa mereka adalah mangsa yang tidak disukai. Akibatnya, banyak predator seperti burung dan katak menghindari kunang-kunang karena pengalaman buruk sebelumnya.
Selain itu, ada beberapa jenis kunang-kunang yang tidak dapat memproduksi racun ini sendiri. Namun, mereka dapat memanfaatkan cahaya mereka untuk meniru kunang-kunang yang beracun, sehingga predator juga akan menjauh dari mereka.
2. Menarik Pasangan
Selain mengusir predator, fungsi utama cahaya pada kunang-kunang adalah untuk mencari pasangan. Kunang-kunang jantan menggunakan sinyal cahaya khusus untuk menarik perhatian betina dari spesies yang sama. Setiap spesies kunang-kunang memiliki pola cahaya yang unik, yang memastikan bahwa betina dapat mengenali jantan dari spesies yang sama. Ketika betina melihat sinyal yang tepat, dia akan membalas dengan cahaya sebagai tanda penerimaan.
Proses ini sangat penting karena masa hidup dewasa kunang-kunang sangat singkat. Mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk menemukan pasangan sebelum mati. Oleh karena itu, sinyal cahaya ini menjadi semacam "lagu cinta" dalam bentuk cahaya yang membantu mereka mempercepat proses menemukan pasangan yang tepat.
3. Komunikasi
Cahaya pada kunang-kunang juga berfungsi sebagai bentuk komunikasi. Dalam beberapa spesies, seperti yang ditemukan di wilayah Appalachian di Amerika Serikat, jantan dari spesies yang sama akan menyinkronkan cahaya mereka saat ada banyak kunang-kunang di sekitar. Penyelarasan ini membantu memastikan bahwa setiap jantan memiliki kesempatan untuk dilihat oleh betina.
Selain itu, ada spesies kunang-kunang yang menggunakan cahaya mereka untuk tujuan yang lebih kompleks. Misalnya, beberapa kunang-kunang betina akan meniru sinyal cahaya spesies lain untuk memikat jantan, kemudian memakannya setelah mereka mendekat. Ini menunjukkan bahwa cahaya pada kunang-kunang tidak hanya penting untuk menemukan pasangan tetapi juga dapat digunakan untuk taktik bertahan hidup yang lebih canggih.
Demikian penjelasan lengkap mengenai cara kunang-kunang menghasilkan cahaya serta fungsi dari cahaya tersebut. Semoga bermanfaat!
(par/ams)