Pawai karnaval di Batang dihebohkan dengan pengeroyokan seorang pedagang. Pelaku pengeroyokan disebut sebagai panitia pawai.
Video detik-detik aksi pengeroyokan yang berdurasi 23 detik ini, diunggah oleh akun sosial media instagram @Fakta.indo 20 jam yang lalu dan telah ditonton lebih dari 1,2 juta warganet.
"Pedagang Asongan Diusili oleh Panitia Karnaval yang Diduga Mabuk Malah Diker0yok. Seorang pedagang asongan menjadi korban pengerOyokan setelah diusili oleh panitia karnaval yang diduga sedang mabuk. Insiden ini terjadi di Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan: Postingan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran publik, tidak untuk ditiru," tulis keterangan dalam video tersebut.
Dari penelusuran detikJateng, peristiwa viral tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Rabu (28/8) pukul 14.30 WIB. Kapolsek Limpung AKP Daryanto menjelaskan korban berinisial A, seorang pedagang makanan ringan dan es.
"Saat itu A sedang berjualan dagangan berupa sosis, mi lidi dan es teh di acara karnaval di Desa Limpung, tiba-tiba dihampiri oleh M warga desa setempat," ujar Daryanto saat dimintai konfirmasi, Sabtu (31/8/2024).
Kala itu, M datang ke A dan meminta salah satu barang yang dia jual. Namun, tidak diberi. M pun sempat meninggalkan A dan bergabung kembali ke barisan karnaval, sebelum akhirnya kembali dan cekcok dengan A.
"Kemudian terjadi pemukulan, korban membalas memukul terlapor bagian kepala. Lalu beberapa peserta karnaval lainnya ikut menganiaya korban," ungkapnya.
Akibat peristiwa tersebut, A mengalami memar pada bagian kepala, dan lengan. Kasus ini kemudian diselesaikan dengan kekeluargaan.
"Adanya laporan warga terkait itu, kita langsung bertindak cepat, mempertemukan kedua belah pihak. Disepakati bersama, dilakukan penyelesaian kekeluargaan, berdamai," ujar Daryanto.
Proses mediasi pun digelar pada Kamis (28/8). Dalam pertemuan itu disepakati kedua belah pihak berdamai.
"Ya telah dilakukan upaya mediasi. Pihak korban dalam hal ini, pedagang menerima upaya penyelesaian kekeluargaan kedua belah sudah sepakat damai," kata Daryanto.
"Pedagang secara sadar dan ikhlas untuk damai," tutupnya.
(ams/apu)