Kemenkes Tegaskan Residen PPDS Undip Korban Bullying: Tak Usah Ditutupi!

Nasional

Kemenkes Tegaskan Residen PPDS Undip Korban Bullying: Tak Usah Ditutupi!

Dwi Rahmawati - detikJateng
Kamis, 29 Agu 2024 21:35 WIB
Ilustrasi perundungan dokter
Ilustrasi perundungan. Foto: Edi Wahyono
Solo -

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Azhar Jaya, menegaskan ada aksi perundungan di balik kematian 'dr ARL' residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro (FK Undip). Ia pun meminta agar kasus ini tak perlu ditutup-tutupi.

"Kalau buat saya memang terjadi ini (perundungan) dan kita, menurut saya, kita nggak usah tutup-tutupin lagi, memang kejadian itu ada. Siapa yang bisa membantah, nggak ada, nggak bisa membantah," ujar Azhar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024) dilansir detikNews.

Azhar menyebut peristiwa perundungan tidak hanya di RS Karyadi saja, tetapi juga terjadi di rumah sakit yang lain. Untuk itu pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak Polda Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya kejadian itu ada. Bullying nggak hanya di Karyadi, tapi rumah sakit rumah sakit yang lain banyak," ucap Azhar.

"Saya rasa bagian tim hukum kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Jawa Tengah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menkes Kantongi Bukti Perundungan

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya menyebut pihaknya telah mengantongi bukti perundungan atau bullying di balik meninggalnya dokter ARL yang merupakan residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip). Budi Gunadi bahkan mengatakan bukti-bukti perundungan itu sudah lengkap.

"Kita sudah dapat semua WA-nya, catatannya, semua rekamannya. Itu kan para PPDS itu dipanggil, kemudian diarahkan, diintimidasi, harus begini-begini," kata Budi Gunadi di RSUP Dr Sardjito, seperti dilansir detikJogja, Rabu (28/8)

Budi Gunadi tidak menjelaskan secara detail apa isi rekaman itu. Dia menegaskan bukti-bukti perundungan itu sudah diserahkan ke polisi. Budi mengaku ingin menghapuskan bullying di dunia pendidikan kedokteran.

"Kan dapat juga kita rekamannya itu sudah ada semua. Jadi udah gamblang," ujarnya.

"(Hasil investigasi) Sudah kita berikan ke polisi," kata Budi Gunadi.

Diketahui, seorang dokter yang merupakan mahasiswi PPDS Prodi Anestesi Undip ditemukan meninggal di kamar kos. Dia diduga meninggal setelah dengan menyuntikkan obat yang diduga dipicu bullying para seniornya.




(apl/ahr)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng


Hide Ads