Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang terjadi di barat daya Gunung Kidul juga terasa di Boyolali hingga lereng Gunung Merapi. Sebagian warga pun sempat berhamburan keluar rumah.
"Iya (terasa terjadi gempa bumi). Banyak (warga) yang keluar rumah," kata Kepala Dusun (Kadus) Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Maryanto, kepada detikJateng Senin (26/8/2024).
Warga dukuh yang berada di lereng Gunung Merapi berjarak sekitar 3,5 km dari puncak itu keluar rumah untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Setelah kondisi dirasa aman, warga pun kemudian masuk rumahnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada dikatakan Sunardi, warga Desa Samiran, Kecamatan Selo. Gempa juga dirasakan di wilayah kampungnya. Gempa itu terasa kuat.
"Warga ada yang keluar rumah dan melihat ke arah Gunung Merapi. Untuk melihat kemungkinan terjadi guguran," jelasnya.
Warga lainnya, Haryono, warga Desa Klakah, Kecamatan Selo juga merasakan terjadinya gempa bumi.
"Terasa. Lumayan kaget," ucap dia.
Tak hanya di wilayah Selo, gempa yang terjadi sekitar pukul 19.57 WIB, itu juga dirasakan warga di wilayah Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali yang berada di sisi timur lereng Gunung Merapi. Beberapa saat setelah terjadi gempa, suara kentongan tanda bahaya pun terdengar dipukul warga bersahutan.
"Terasa banget ada gempa, kaca jendela sampai bunyi," kata Wulan.
Kepala BPBD Boyolali, Suratno, mengatakan gempa juga dirasakan warga di sejumlah wilayah Kecamatan di Boyolali. Namun belum ada laporan kerusakan dampak gempa.
"Belum ada (laporan kerusakan dampak gempa) dan semoga tidak ada," kata Suratno.
(apl/dil)