Kunjungan ke IKN Ditutup Sementara, Kecuali Kunjungan Kedinasan

IKN

Kunjungan ke IKN Ditutup Sementara, Kecuali Kunjungan Kedinasan

Kanya Anindita Mutiarasari - detikJateng
Senin, 26 Agu 2024 14:38 WIB
Istana Negara IKN jelang upacara HUT ke-79 RI
Foto: Istana Negara IKN jelang upacara HUT ke-79 RI (Eva/detik)
Solo -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginformasikan penutupan sementara kunjungan umum ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hingga bulan September 2024. Namun, tak terkecuali untuk urusan kedinasan.

Dilansir detikNews pada Senin (26/8/2024), usai peringatan HUT ke-79 RI Tahun 2024, pembangunan di IKN kembali dilanjutkan. Sehingga penutupan sementara dilakukan sampai dengan selesainya pekerjaan pengaspalan Jalan Sumbu Barat, Jalan Sumbu Timur, pembangunan anjungan pengunjung, dan area parkir.

Syarat untuk Kunjungan Terbatas ke IKN

Dikutip dari laman Instagram resmi KemenPUPR, pihak instansi/kedinasan masih bisa melakukan kunjungan secara terbatas dengan syarat sebagai berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Mendapat izin tertulis dari Ketua Tim Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN c.q Kepala Balai BPPW Kalimantan dan/atau Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN.
  • Kunjungan dilaksanakan pada hari Kamis/Jumat.
  • Jumlah pengunjung maksimal 15 orang.
  • Jumlah kendaraan maksimal 3 unit.
  • Senantiasa memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan, keamanan, kebersihan, dan kerapihan.

Sementara itu dilansir dari detikfinance, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mulai pindah ke IKN pada pekan pertama September 2024. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan kepindahan Jokowi bakal menyesuaikan kesiapan pembangunan Bandara VVIP di IKN.

"Kalau yang saya tahu, programnya pak presiden, kalau nanti bandaranya ini beroperasi minggu pertama September, beliau pindahan," ungkap Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (23/8).

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, ia menuturkan bahwa berbagai sarana infrastruktur juga siap menyambut Jokowi di IKN, di antaranya Kantor Presiden, Istana Garuda, lalu Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) yang jumlahnya kini 14 unit. Proyek lainnya adalah sejumlah Rusun ASN-Hankam.




(cln/apu)


Hide Ads