Awal Mula Viral Polwan Tegur Orang Makan yang Jadi Sorotan Netizen

Regional

Awal Mula Viral Polwan Tegur Orang Makan yang Jadi Sorotan Netizen

Hilda Rinanda - detikJateng
Senin, 26 Agu 2024 13:52 WIB
Polwan yang dihujat netizen gegara tegur warga Surabaya yang sedang makan disebut tidak sopan.
Polwan yang dikritik gegara tegur warga Surabaya yang sedang makan disebut tidak sopan. (Foto: tangkapan layar)
Solo -

Potongan video aksi polwan yang tengah menegur seorang pria yang tengah makan viral di media sosial. Netizen ramai-ramai mengkritik polwan yang dianggap mengganggu orang yang tengah makan.

Dilansir detikJatim, dalam video yang beredar, polwan bernama Brigadir Cikita itu lain tampak mendatangi sebuah warung di Surabaya, Jawa Timur, bersama personel kepolisian lain. Mereka kemudian menegur pengunjung yang ada di warung itu. Salah satu pengunjung yang ditegur, tengah makan saat diajak ngobrol polisi.

"Heh, Mas. Kalau lagi diajak ngobrol tuh emang sopan, ya, sambil makan? Sopan enggak begitu, saya tanya?" Kata Brigadir Putri Cikita kepada pengunjung warung dalam video tersebut, dikutip dari detikJatim, Senin (26/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, anggota polisi lain ikut memberi nasihat kepada pengunjung tersebut mengenai sopan santun. Namun, tampaknya nasihat itu tidak diindahkan.

Cikita lantas menegur kembali pengunjung warung itu. "Coba kalau saya enggak menghargai mas, saya dorong-dorong gitu enak enggak?" Tanya Cikita sembari mendorong pengunjung itu.

ADVERTISEMENT

Pengunjung tersebut malah santai menjawab pertanyaan Cikita. "Biarin aja. Biar Gusti Allah sing bales," jawab si pengunjung.

Cikita yang terlihat semakin kesal lantas mengulangi perkataan pengunjung itu.

"Gusti Allah sing bales, Gus Allah sing bales. Yang sopan, gitu lho. Kita datang ke sini baik-baik, ya," tegas Cikita.

Cuplikan video itu viral di media sosial. Warganet ramai-ramai mengkritik Cikita yang dianggap sebagai pihak yang justru berperilaku tidak sopan karena mengganggu orang yang tengah makan.

Penjelasan Polisi

Usai viral di media sosial, pihak kepolisian pun angkat bicara. Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi menyebut razia itu merupakan bagian dari program Tayangan The Police yang dirilis pada 22 Agustus 2024 pukul 22.45 WIB.

Menurut AKP Haryoko, saat itu petugas sedang melakukan patroli dan menemukan sekelompok pemuda yang sedang mengonsumsi minuman keras di tempat umum.

Salah satu pemuda yang dalam pengaruh alkohol terlihat tidak sopan saat diinterogasi. Pemuda tersebut, kemudian diberikan teguran lisan dan tertulis karena minum minuman keras di tempat umum.

"Jadi awalnya anggota menegur karena mendapatkan ada pemuda minum minuman keras di tempat umum," kata AKP Haryoko.

Sementara itu, Polri melalui akun resmi @DivHumas_Polri di X juga telah memberikan penjelasan mengenai video tersebut. Disebutkan bahwa saat itu Cikita bersama anggota polisi lain memang tengah melakukan razia kambtibmas.

Akun @DivHumas_Polri juga membagikan video utuh yang telah ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta itu.

"Halo Sobat Polri, Terima kasih atas saran dan masukannya, Sobat Polri. Kami akan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik dan siap menerima kritik yang membangun untuk perbaikan ke depannya. Berikut merupakan cuplikan lengkap dari acara The Police yang dirilis pada tanggal 22 Agustus 2024 pukul 22.45 WIB," tulis akun @DivHumas_Polri dengan membagikan video utuh berdurasi 18 menit 9 detik.

Dijelaskan bahwa dari 5 orang yang ketahuan sedang minum miras di warung itu, ada 1 orang yang tidak mengindahkan teguran polisi. Orang dalam video itu malah menaikkan kaki ke kursi bahkan membuang puntung rokok ke arah petugas.

"Halo Sobat Polri, di cuplikan video tersebut, dalam upaya memelihara Kamtibmas, kami memberikan teguran kepada lima orang masyarakat yang sedang mengonsumsi minuman keras di lokasi tersebut," tulis akun resmi @DivHumas_Polri di X.

Selain itu, orang tersebut juga menjawab pertanyaan polisi sambil makan gorengan. Inilah yang kemudian memantik kekesalan polisi hingga Brigadir Cikita menegur ketidaksopanan orang bersangkutan.

"Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat memahami konteks sebenarnya dari video yang viral tersebut," pungkas Haryoko.




(aku/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads