Kepolisian akhirnya membubarkan massa dari aliansi mahasiswa yang berunjuk rasa menolak RUU Pilkada di depan Gedung DPRD Banyumas. Hingga pukul 19.00 WIB, massa masih membentuk barikade dengan bergandengan tangan dan berusaha merangsek masuk ke gedung DPRD Banyumas.
Pantauan detikJateng, massa akhirnya dibubarkan oleh petugas kepolisian pengendali massa yang menggunakan tameng dan tongkat. Selain itu mahasiswa juga kembali disemprot dengan water cannon agar membubarkan diri.
Massa yang terdesak kemudian berlarian ke arah barat Alun-alun. Polisi terus memukul mundur massa agar membubarkan diri. Polisi dengan dibantu Brimob yang menggunakan sepeda motor menyisir massa sampai ke arah barat Jalan Jenderal Soedirman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arus lalu lintas sempat ditutup sejenak menunggu massa membubarkan diri. Kondisi area unjuk rasa sudah bisa dilokalisir sekitar 10 menit kemudian.
![]() |
Kapolresta Banyumas, Kombes Ari Wibowo menjelaskan pembubaran massa tersebut sudah sesuai dengan SOP dan tahapan yang ada.
"Alhamdulillah hari ini kita melakukan kegiatan masyarakat berupa unjuk rasa rekan-rekan aliansi mahasiswa yang terpusat di Alun-alun Pendopo dari sore hingga malam hari. Perlu kami sampaikan kegiatan-kegiatan tahapan pengamanan sudah kita lakukan sesuai dengan SOP dan protap yang ada mengenai pengendalian massa," kata Ari Wibowo kepada wartawan, Jumat (23/8/2024) malam.
Menurutnya, pembubaran tersebut sudah dilakukan setelah melalui beberapa tahapan. Termasuk di antaranya negosiasi dengan massa aksi.
"Terkait masalah pengendalian massa ada langkah dan step sesuai dengan SOP, kemudian diatur ada tim negosiator untuk melaksanakan imbauan-imbauan tetap menjaga kondusifitas, sampai kita mengajak korlap untuk dialog tadi juga hadir Pak Subagyo dari Dewan tetapi tidak ada titik temu," terangnya.
Ari Wibowo menyebut ada beberapa polisi yang mengalami luka saat terjadi aksi saling dorong. Meski begitu, pihaknya belum mendapat laporan adanya mahasiswa yang terluka.
"Sampai saat ini kami masih menginventarisir anggota kami, memang ada beberapa yang terluka. Saat ini inventaris juga ditangani oleh Polresta Banyumas. Kami belum tahu (laporan mahasiswa terluka)," pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, detikJateng masih berusaha menghubungi Presiden BEM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
(rih/dil)