Apa Itu Skala Likert? Ini Penjelasan, Cara Penggunaan, dan Contohnya

Apa Itu Skala Likert? Ini Penjelasan, Cara Penggunaan, dan Contohnya

Rayza Teguh Prastiyo - detikJateng
Jumat, 23 Agu 2024 13:01 WIB
Ilustrasi survey
Ilustrasi skala Likert Foto: Pixabay/Mohamed_hassan
Solo -

Pernahkah detikers mengisi suatu kuesioner atau survei tentang kepuasan layanan atau lainnya? Jika pernah, biasanya terdapat bagian yang memberikan pertanyaan kepada responden tentang sikap atau pendapat pribadinya. Untuk menentukan itu, dibutuhkan sebuah pengukur yang bernama skala Likert.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skala merupakan lajur yang dipakai untuk menentukan tingkat atau banyaknya sesuatu contohnya seperti pada peraturan gaji dan peraturan bunga. Selain itu, skala banyak digunakan untuk mengukur hal lainnya salah satunya untuk mengukur sikap atau pendapat seseorang akan suatu hal.

Lantas, apa sebenarnya pengertian skala Likert? Berikut penjelasan lengkapnya tentang cara penggunaan dan contoh penggunaan skala Likert.

Apa itu Skala Likert?

Dikutip dari laman Mentimeter, dijelaskan pengertian skala Likert adalah metode yang digunakan untuk mengukur opini, sikap, dan perasaan dari seseorang. Biasanya skala Likert digunakan dalam sebuah penelitian yang mengharuskan jawaban dari responden.

Skala Likert ditemukan oleh seorang psikolog sosial asal Amerika bernama Rensis Likert pada tahun 1930-an. Diketahui, skala Likert terdiri dari 5 hingga 7 poin pertanyaan dan jawaban untuk mengukur opini seseorang. Dalam hal ini, responden dapat memilih tanggapan negatif, netral, atau positif terhadap suatu pernyataan atau peristiwa sosial.

Sedangkan, menurut ahli tentang metode penelitian, Sugiyono, berpendapat skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi terhadap individu atau kelompok terkait fenomena sosial yang menjadi objek penelitian.

Bentuk Skala Likert

Dikutip dari laman Sampoerna University, dalam penggunaan skala Likert memiliki bentuk-bentuk opini dari responden sebagai jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang diberikan. Biasanya, disertakan bentuk secara positif maupun negatif bagi responden yang mengisi kuesioner. Berikut contoh bentuk-bentuknya:

  • Sangat Tidak Setuju
  • Tidak Setuju
  • Netral atau Ragu-ragu
  • Setuju
  • Sangat Setuju

Selain dapat mengukur tentang pendapat setuju atau tidak setuju, skala Likert juga dapat mengukur hal lain seperti kepuasan, kepentingan, hingga frekuensi.

Rumus Skala Likert

Dikutip dari laman resmi Universitas Saintek Muhammadiyah, untuk menghitung hasil penelitian menggunakan skala Likert dibutuhkan sebuah rumus atau teknik perhitungan yang relevan. Agar detikers memahaminya, berikut penjelasan tentang rumus skala Likert:

Rumus skala Likert: T x Pn

Keterangan:

  • T = total jumlah responden yang memilih
  • Pn = pilihan angka skor skala Likert

Untuk menentukan pilihan angka skor pada skala Likert dapat dibagi ke dalam kategori pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Agar lebih memahami, berikut contoh rinciannya:

Pertanyaan Positif

  • Sangat Setuju = skor 5
  • Setuju = skor 4
  • Netral = skor 3
  • Tidak Setuju = 2
  • Sangat Tidak Setuju = 1

Pertanyaan Negatif

  • Sangat Tidak Setuju = skor 5
  • Tidak Setuju = skor 4
  • Netral = skor 3
  • Setuju = skor 2
  • Sangat Setuju = skor 1

Contoh dan Cara Penggunaan Skala Likert

Agar detikers lebih memahami tentang penggunaan skala Likert, berikut detikJateng sajikan contoh soal tentang skala Likert dan cara menentukan hasil dari pertanyaan yang disebar kepada responden, berikut contohnya:

Sebuah perusahaan produk perawatan kulit sedang mengeluarkan produk terbarunya yaitu pelembab atau moisturizer dan mencoba mengumpulkan respon dari masyarakat sebelum resmi merilis produk tersebut. Adapun total responden dalam penelitian ini sebanyak 200 orang yang memiliki rentang usia 18 hingga 25 tahun.

Kemudian untuk menentukan pilihan angka skor, perusahaan tersebut akan memberikan skor 5 untuk responden yang menjawab Sangat Cocok, skor 4 untuk responden yang menjawab Cocok, skor 3 untuk responden yang menjawab Netral, skor 2 untuk responden yang memilih Tidak Cocok, dan skor 1 untuk responden yang memilih Sangat Tidak Cocok.

Dari persebaran kuesioner kepada 200 responden, dihasilkan data sebagai berikut:

  • Responden yang menjawab Sangat Cocok berjumlah 43 orang
  • Responden yang menjawab Cocok berjumlah 56 orang
  • Responden yang menjawab Netral berjumlah 68 orang
  • Responden yang menjawab Tidak Cocok berjumlah 24 orang
  • Responden yang menjawab Sangat Tidak Cocok berjumlah 9 orang

Untuk menghitung hasil skor dari penilaian tersebut, dilakukan dengan menggunakan rumus skala Likert yaitu T x Pn, di mana total jumlah responden yang memilih dikali total skor penilaiannya. Dari data di atas dapat dihitung skor sebagai berikut:

  • Sangat Cocok: 43 x 5 = 215
  • Cocok: 56 x 4 = 224
  • Netral: 68 x 3 = 204
  • Tidak Cocok: 24 x 2 = 48
  • Sangat Tidak Cocok: 9 x 1 = 9

Dengan perhitungan tersebut kemudian dijumlahkan, sehingga skor penilaian yang didapat dari responden tentang produk pelembab dari perusahaan itu adalah 700.

Kelebihan Perhitungan Skala Likert

Dikutip dari laman Qualtrics terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki skala Likert untuk digunakan sebagai pengukuran opini responden pada saat penelitian, berikut uraian lengkapnya:

1. Mudah Dipahami

Skala Likert mudah dipahami karena responden cukup memberikan respon dengan memilih jawaban yang sudah disediakan.

2. Cocok untuk Survei Topik Tunggal

Cocok digunakan sebagai survei topik tunggal, skala Likert dapat menilai perasaan atau opini seseorang melalui pertanyaan dan pernyataan yang diberikan.

3. Skala Likert Dapat DigunakanuUntuk Survei Banyak Hal

Melalui survei atau kuesioner menggunakan skala Likert, dapat mengevaluasi preferensi, opini, sikap, perilaku, hingga perasaan responden terhadap suatu objek penelitian.

4. Membuat Responden Lebih Percaya

Pertanyaan yang diajukan menggunakan skala Likert mempunyai batasan sendiri sebatas ya atau tidak, sehingga memudahkan responden dan membuat percaya saat mengisinya

5. Tidak Memaksa Jawaban Spesifik

Skala Likert menyediakan tanggapan responden yang fleksibel, sehingga membuat responden tidak terpojokkan karena pertanyaan yang memaksa.

Kelemahan Skala Likert

Kembali dikutip dari sumber yang sama, setelah mengetahui kelebihan dari skala Likert, ternyata skala Likert memiliki beberapa kelemahan dalam penggunaannya, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pilihan Tanggapan Membatasi Responden

Mungkin responden akan merasa tidak leluasa untuk menjawab karena jawabannya sudah tertera pada pertanyaan.

2. Responden Hanya Fokus Pada Sisi Sentimen

Biasanya responden hanya memilih tanggapan yang bernilai positif karena merasa tidak mau ribet dalam mengisi survei.

3. Pertanyaan Dapat Mempengaruhi Satu Sama Lain

Responden dapat terpengaruh dengan pertanyaan di awal untuk mengisi pertanyaan berikutnya.

Itulah informasi tentang apa itu skala Likert, bagaimana penggunaan dan contohnya, serta dilengkapi informasi seputar rumus, cara menghitung, hingga kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel ini membantu ya detikers!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads