Tata Cara Menghitung Hari Baik Pindah Rumah Menurut Weton Jawa

Tata Cara Menghitung Hari Baik Pindah Rumah Menurut Weton Jawa

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 05 Jul 2024 11:34 WIB
Ilustrasi pindah rumah
Ilustrasi pindah rumah Foto: Getty Images/Kiwis
Solo -

Bagi masyarakat Jawa, pindah rumah bukan sekadar memindahkan barang-barang dari satu tempat ke tempat lain. Lebih dari itu, terdapat tradisi dan kepercayaan yang dipegang teguh untuk menghitung hari baik untuk pindah rumah menurut weton.

Pindah pada hari baik diyakini akan membawa keberuntungan dan berkah bagi penghuni rumah. Sebaliknya, pindah rumah di hari yang kurang baik akan membawa sial atau bala.

Berdasarkan informasi dalam buku Wariga dan Primbon: Memahami Pertanda Kehidupan tulisan Miswanto, terdapat dua cara menghitung hari baik pindah rumah. Mari simak penjelasan di bawah ini untuk memahaminya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Menghitung Hari Baik Pindah Rumah

1. Metode Catursuda

Mulailah dengan menghitung jumlah neptu dari orang yang akan menempati rumah baru dan rencana hari pindah rumah. Jika orang tersebut masih lajang atau single, gunakan neptunya sendiri. Jika pasangan suami istri beserta anak-anaknya yang akan menempati, hitunglah jumlah nΓͺptu dari suami dan istri (kepala keluarga dan pasangannya).

Neptu adalah penjumlahan antara hari lahir dan pasarannya (weton). Berikut ini adalah neptu hari dan pasaran berdasarkan informasi yang terdapat pada buku Primbon Masa Kini tulisan Romo Rds Ranoewidjojo.

ADVERTISEMENT

Neptu Hari:

  • Minggu: 5
  • Senin: 4
  • Selasa: 3
  • Rabu: 7
  • Kamis: 8
  • Jumat: 6
  • Sabtu: 9

Neptu Pasaran:

  • Kliwon: 8
  • Legi: 5
  • Paing: 9
  • Pon: 7
  • Wage: 4

Setelah mendapatkan jumlah neptu, selanjutnya tambahkan dengan neptu hari pindah rumah, kemudian bagi jumlah neptu tersebut dengan angka 4. Angka sisa hasil bagi ini akan menentukan jenis hari yang baik untuk pindah rumah. Hasilnya dapat detikers lihat dalam daftar berikut:

  • Sisa hasil bagi 1: Guru, artinya lancar rezeki, dihormati oleh banyak orang, serta kehidupan yang selamat dan sejahtera.
  • Sisa hasil bagi 2: Ratu, artinya banyak rezeki, jauh dari masalah, serta orang yang menempatinya akan memiliki wibawa, ditakuti, dan disegani banyak orang.
  • Sisa hasil bagi 3: Rogoh, artinya kemungkinan mudah dimasuki pencuri, dan yang menempatinya akan mengalami kurangnya harmoni dan kebahagiaan.
  • Sisa hasil bagi 0: Sempoyong, artinya yang menempati akan merasa tidak betah di rumah, mengalami banyak kesulitan, dan sering bertengkar.

2. Metode Pancasuda

Selain catursuda, primbon juga mengenal metode pancasuda untuk menghitung hari baik pindah rumah. Cara menghitungnya hampir sama seperti sebelumnya, yaitu menjumlahkan neptu weton orang yang akan menempati rumah dan neptu hari kepindahan ke rumah baru. Perbedaannya terletak pada angka yang digunakan untuk membagi, yaitu 5.

Hasil perhitungan dalam metode pancasuda memiliki arti berikut ini:

  • Sisa hasil bagi 1: Sri, artinya akan melimpah rezekinya.
  • Sisa hasil bagi 2: Lungguh, artinya mendapatkan derajat yang luhur.
  • Sisa hasil bagi 3: Gedhong, artinya akan mendapatkan kekayaan dan harta benda yang melimpah.
  • Sisa hasil bagi 4: Lara, artinya akan mendapatkan penderitaan dan banyak penyakit.
  • Sisa hasil bagi 5 atau 0: Pati, artinya akan mendapatkan "mati" dalam arti luas, seperti kehilangan atau putus penghasilan.

Itulah penjelasan mengenai tata cara menghitung hari baik pindah rumah berdasarkan weton Jawa. Semoga bermanfaat, Lur!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads