Saat mengisi kuliah umum di Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UGM, Mahfud Md menyinggung tentang mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Dia bilang sebagian orang tidak menyangka Airlangga mau berhenti secara tiba-tiba
"Satu periode yang sekarang aja nggak habis udah dijatuhkan," ucap Mahfud di depan para mahasiswa, Rabu (14/8/2024), dikutip dari detikJogja.
Menurut Mahfud, Golkar menjadi partai yang lebih hebat selama di bawah kepemimpinan Airlangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saudara tidak pernah nyangka Airlangga mau berhenti tiba-tiba, karena sebelumnya ini Airlangga hebat, Golkar dibawa dia naik, presiden di bawah dukungan Airlangga naik, Golkar kursinya naik, hebat, baru ngomong-ngomong gitu. Ini calon menteri utama, unggulan, partainya besar, pemilunya sukses, malamnya jatuh. Ada apa," ujar mantan Menkopolhukam itu.
Mahfud juga menyebut ada beberapa spekulasi terkait 'jatuhnya' Airlangga, terlepas dari jasa-jasanya selama memimpin Golkar.
"Jatuhnya Airlangga, apakah itu karena Pak Jokowi mau masuk dan menguasai Golkar, enggak tahu saya. Karena kata Pak Jokowi 'saya endak ikut-ikut, itu otonom', kan gitu. 'Pak itu kan lewat menteri ini ah masa sehebat itu dia bisa memengaruhi Golkar, ndaklah itu urusan Golkar sendiri', itu kan jawaban Pak Jokowi," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, hal itu akan terjawab dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang akan segera digelar.
"Mana yang benar nanti lihat pada akhir Agustus. Karena nanti Munaslub akan diadakan sekitar tanggal 22 atau sesudahnya, begitu beritanya. Nah di situ akan dijawab kecurigaan saudara," ujar Mahfud.
"Tapi kalau saya sendiri, di luar urusan itu tadi, saya sudah mengatakan itulah buktinya bahwa politik itu tidak statis, bisa aja besok tiba-tiba ada perubahan-perubahan lagi bisa," sambung dia.
Saat ditemui wartawan seusai mengisi kuliah umum, Mahfud kembali menegaskan dirinya tidak tahu mengenai dugaan adanya campur tangan pihak luar Golkar dalam upaya menjatuhkan Airlangga.
"Tadi saya sudah jawab, saya tidak tahu, apakah itu intervensi dari Pak Jokowi atau itu sebenarnya ada orang-orang nakal mengatasnamakan Pak Jokowi, atau memang ada konflik internal, karena politik itu kepentingan," jawab Mahfud.
"Nah itu semua akan terjawab dari tiga alternatif itu, akan terjawab nanti sesudah Munaslub atau Munas yang dipercepat, yang konon di akhir Agustus," imbuh dia.
(dil/ahr)