Ribuan Warga Klaten Saksikan Gebyar Gamelan Klaten Keren di Alun-alun

Ribuan Warga Klaten Saksikan Gebyar Gamelan Klaten Keren di Alun-alun

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 11 Agu 2024 21:02 WIB
Gebyar Gamelan Klaten
Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Klaten -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar parade gamelan bertajuk 'Gebyar Gamelan Klaten Keren' di alun-alun. Gelaran itu berlangsung meriah, disaksikan ribuan warga Klaten.

Alunan musik gamelan mulai terdengar menggema di penjuru Alun-alun Klaten sekitar pukul 21.00 WIB. Ratusan seniman mulai dari penyanyi, penari, paduan suara gamelan (pasuga), hingga pengrawit tampak serius memainkan musik gamelan yang sukses menghipnotis para penonton.

Komposer dalam acara malam ini, Sukisno, menjelaskan ada empat perangkat gamelan slendro dan pelog beserta swarawati, wiraswara, dan penari latar yang tampil dalam acara tersebut. Dari keempat perangkat gamelan, dibuat komposisi saling mengisi satu sama lain, menyajikan repertoar bernuansa kekinian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi konsepnya memang kita mengangkat tradisi kuno, tetapi diangkat menjadi kekinian. Jadi kekinian itu kan berangkatnya dari kekunoan," kata Sukisno kepada detikJateng di Alun-alun Klaten, Sabtu (10/8/2024).

Ia mengungkapkan, ada sekitar 150 seniman yang ikut meramaikan Gebyar Gamelan Klaten Keren malam ini. Mereka telah berlatih dua bulan lamanya untuk bisa menyuguhkan pertunjukan dengan waktu sekitar satu jam yang menakjubkan.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan empat repertoar hasil karya Sukisno yang berjudul 'Surya Ndadari', 'Ketika Cinta Bicara', 'Pacar Anyar', serta 'Klaten Keren'. Sebelum repertoar ditampilkan, tampak dalang sempat menjelaskan sinopsis masing-masing repertoar.

Lewat parade gamelan ini, Sukisno ingin mengampanyekan kepada masyarakat, khususnya generasi muda bahwa gamelan bisa sejajar dengan musik-musik lain dan tak akan lekang oleh waktu. Lewat gamelan, seseorang bisa berekspresi dan mengimplementasikan gagasannya dalam sebuah karya baru.

"Sehingga teman-teman muda jangan selalu memberikan statement bahwa gamelan ini ketuaan, membuat ngantuk, dan yang lain. Tapi gamelan bisa go internasional, jadi sejajar dengan musik-musik yang lain," tuturnya.

Ia berharap, dengan digelarnya Gebyar Gamelan Klaten Keren, para generasi muda bisa semakin mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur itu.

"Mari kita kenali kebudayaan kita, supaya kita semakin mencintai Indonesia. Gamelan mampu bersejajar dengan kesenian-kesenian yang lain," ajaknya.

Hal senada dikatakan Bupati Klaten Sri Mulyani. Ia mengatakan, konser gamelan malam ini juga menjadi wujud upaya Pemkab Klaten agar generasi muda bisa lebih mencintai warisan budaya Indonesia.

"Tajuk konser ini adalah Gamelan Pop (GalaPop) dengan harapan gamelan dapat diterima di kawula milenial serta menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan atas gamelan nusantara," tuturnya.

Tak hanya itu, Gebyar GamelanKlatenKlaten juga menjadi wujud nyata komitmen PemkabKlaten dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, yakni gamelan yang telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Unesco.

"Harapannya gamelan dapat terus dilestarikan ke kancah yang lebih luas, sehingga tidak akan tergerus oleh arus globalisasi yang saat ini telah masuk ke Indonesia," tuturnya.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads