Festival layang-layang digelar di Pantai Ketawang Indah, Purworejo. Peserta datang dari berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara.
Ratusan layang-layang diterbangkan dalam gelaran Festival Layang-layang Purworejo 2024 di Pantai Ketawang Indah, Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Purworejo. Festival ini berlangsung dua hari, Sabtu (10/8) dan Minggu (11/8).
Adapun layang-layang yang diterbangkan terbagi dalam beberapa kelas seperti tradisional, dua dimensi, tiga dimensi, dan train naga. Dari masing-masing kelas itu, nantinya akan diambil juara dan akan mendapatkan sertifikat, plakat, serta uang pembinaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya dari Indonesia, beberapa klub dari luar negeri juga ikut ambil bagian dalam festival ini. Mereka ada yang datang dari Malaysia, Jepang, hingga negara Eropa.
Salah satu peserta asal Purworejo, Dani (47) mengaku ikut dalam kategori train naga. Ia bersama tim harus merogoh kocek puluhan juta rupiah untuk membuat satu buah layang-layang train naga dengan panjang 120 meter.
"Kami ikut yang kelas train naga. Kebetulan saya koordinatornya. Kami ikut empat tim empat naga. Yang paling panjang sekitar 120 meter. Masing-masing biaya pembuatannya sekitar Rp 30-an juta," kata Dani saat ditemui detikJateng di lokasi, Minggu (11/8/2024) sore.
Setidaknya membutuhkan waktu selama dua bulan untuk membuat satu layang-layang naga. Sedangkan untuk menerbangkan layang-layang yang berat itu dia harus membawa rombongan yang jumlahnya tak kurang dari 10 orang.
"Berat banget layang-layangnya, sebelumnya pas nyoba malah ada yang ikut kebawa terbang. Ya paling tidak minimal 10 orang yang menerbangkan," imbuhnya.
![]() |
Peserta lainnya, Nicole Mathilda (68) jauh-jauh datang dari Belgia hanya untuk berpartisipasi dalam festival itu. Selain bisa menerbangkan layang-layang yang telah menjadi hobinya, dia bisa bertemu dan berkumpul bersama orang-orang yang memiliki minat yang sama.
Wanita yang sudah 35 tahun hobi bermain dan membuat layang-layang itu ikut menerbangkan layang-layang tiga dimensi.
"Ini baru pertama ke sini. Saya suka suasana di sini, anginnya juga bagus. Pemandangannya bagus, saya suka tempat ini. Saya bangga dan suka bisa bersama-sama berpartisipasi," kata Nicole.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho mengatakan peserta datang dari berbagai daerah dan ada yang dari luar negeri.
"Pesertanya bukan hanya dari Indonesia tapi juga dari Malaysia, Jepang, Singapura, Polandia, Prancis, dan Belgia," kata Aan saat ditemui detikJateng di lokasi, Minggu (11/8).
(rih/rih)