Di wilayah Kabupaten Klaten ditemukan banyak batu Yoni yang jamaknya terbuat dari bahan batu andesit. Namun di Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Klaten terdapat Yoni ukuran jumbo berbahan batu kapur putih.
Saat detikJateng berkunjung ke lokasi, batu Yoni tergeletak di tengah pekarangan warga di samping pohon asam Jawa. Batu dari masa Hindu-Budha (abad 8-10 masehi) itu posisinya miring karena sebagian tertanam ke tanah.
Yoni itu pun memiliki ukuran tidak lumrah dengan panjang dan lebarnya sekitar 1 meter. Cerat (tempat air mengalir) masih utuh meskipun badan Yoni tinggal separuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Yoni bagian bawah sudah tidak ada meski bagian atasnya masih utuh. Meskipun berbahan batu kapur putih, pahatannya tampak detail dan sempurna.
Di sekitar Yoni dengan cerat yang menghadap ke langit itu terdapat batu bata kuno. Ukurannya panjang sekitar 40 centimeter (cm) dan lebar sekitar 10 cm.
Di sisi timur Yoni digunakan untuk kandang bebek dan ayam. Di sisi barat untuk kandang sapi dan pekarangan sudah terpagari tembok rapat setinggi sekitar 2,5 meter.
"Ditemukan sekitar tahun 2007. Ditemukan saat membersihkan kebun," kata Suwarni (54) warga setempat kepada detikJateng, Sabtu (3/8/2024) siang.
Setelah ditemukan, sebut Suwarni, Yoni itu menjadi tontonan warga sekitar. Awalnya di selatan pohon asam tapi terus digeser.
"Dulu di sini (selatan pohon) digotong warga ke timur pohon. Ya tetep dirawat yang punya pekarangan," jelas Suwarni.
Sementara itu, Rajiyem (65), pemilik pekarangan mengatakan pekarangan itu dulu milik ayah mertuanya, Atmo almarhum. Mertuanya itu tidak pernah bercerita apapun tentang pohon asam tersebut.
"Tidak pernah cerita. Ditemukan itu (Yoni) saat bersih-bersih pohon dan semak di pekarangan mangkas pohon, tidak sengaja mukul batu itu pakai gagang sabit," katanya kepada detikJateng.
Pohon asam itu, ungkap Rajiyem umurnya sudah ratusan tahun sebab saat mertuanya masih hidup ukuran pohon lebih besar. Yang pohon sekarang tinggal separuh.
"Sekarang tinggal separo, yang setengah ambruk. Banyak batu bata besar, oleh bapak tidak boleh dipindah," imbuhnya.
Kapokja Perlindungan dan Penyelamatan BPK wilayah X Deni Wachju Hidayat menyatakan batu Yoni itu sudah dicek dan didata. Yoni berbahan batu kapur putih baru satu itu di Klaten.
"Baru satu itu yang berbahan batu kapur. Sudah masuk di data," jawab Deni saat diminta konfirmasi detikJateng.
(cln/cln)