Polres Cimahi sudah memeriksa 11 orang saksi untuk mengungkap misteri penemuan kerangka ibu dan anak di dalam rumah di Kompleks Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Ngamprah, Bandung Barat. Pemeriksaan ini untuk mendalami apakah kasus itu berkaitan dengan suatu tindak pidana.
"Sudah 11 orang saksi yang diperiksa. Di antaranya yang diduga suaminya, tetangga, hingga RT dan RW setempat," kata Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2024), dikutip dari detikJabar.
"Kita membuka lebar bagi masyarakat luas yang mengetahui terkait dengan para yang diduga korban ini segera mengabarkan kepada kami supaya bisa mendapatkan pencerahan dalam kasus ini," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri mengatakan, kepolisian terus mendalami berbagai petunjuk untuk menentukan apakah penemuan kerangka ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) itu berkaitan dengan suatu tindak pidana.
"Kita terus melakukan pendalaman terkait dengan barang-barang yang ditemukan, sebagai petunjuk untuk kita bisa menentukan apakah penemuan kerangka ini ada keterkaitan dengan suatu tindak pidana," ujar Tri.
Upaya mengungkap misteri penyebab kematian ibu dan anak itu telah dilakukan dengan olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan barang bukti, dan identifikasi oleh tim forensik Rumah Sakit Sartika Asih.
"Walaupun memang bukti petunjuk sudah ada, bukti pendukung sudah ada, kesimpulan pun bisa kita buat tapi tetap kita harus bisa menjelaskan secara komprehensif dari A sampai Z bahwa permasalahan itu seperti ini. Jadi tidak ada nanti yang sepenggal-sepenggal. Jadi multi tafsir nantinya," jelas Tri.
Diberitakan detikJabar sebelumnya, kerangka ibu dan anak itu ditemukan pada Senin (29/7) lalu. Kedua kerangka itu berada di atas kasur di dalam kamar yang sama di rumah yang kondisinya sudah terbengkalai.
Warga sekitar pun bertanya-tanya bagaimana ibu dan anak itu bisa meninggal sampai akhirnya tinggal kerangka. Terlebih, mengenai sang suami yang pergi sejak 2014 lalu lalu muncul tiba-tiba.
Sebelumnya, warga sekitar tidak pernah mengecek rumah itu karena yang bersangkutan sempat berpamitan pada warga akan pindah ke Cisarua.
"Ya enggak, soalnya kan bilangnya mau pindah. Sudah pamitan juga sama warga, makanya kita enggak curiga di dalamnya ada orang," kata salah seorang tetangga, Umi Aisyah saat ditemui pada Kamis (1/8).
Penemuan dua kerangka itu juga menyisakan tanda tanya lain, yang mana warga sekitar mengaku tidak pernah mencium bau bangkai dari rumah tersebut.
"Enggak ada bau apa pun, bau bangkai atau hal yang mencurigakan itu sama sekali enggak ada," kata Ketua RT 10, Bambang Daryanto.
Bambang dan warga lainnya tak mengetahui di rumah itu ada Indah dan Elia. Sebab, pada 2019 lalu, yang bersangkutan sempat meminta surat pindah sekaligus berpamitan.
"Jadi di tahun 2019 itu dia ini pernah pamit untuk kerja di tempat lain, bilangnya mau kerja ke Sumedang. Sebelumnya kerja di sini di katering," kata Bambang.
(dil/cln)