Mengenal Red String Theory, Sebuah Kepercayaan Tentang Jodoh

Mengenal Red String Theory, Sebuah Kepercayaan Tentang Jodoh

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 01 Agu 2024 15:56 WIB
ilustrasi red string theory
Ilustrasi red string theory tentang jodoh Foto: Andrea Rankovic @freepik
Solo -

Masyarakat Asia Timur mengenal red string theory yang berhubungan dengan kepercayaan mengenai jodoh. Teori yang satu ini begitu populer di dua negara, yaitu Jepang dan Tiongkok atau China.

Menariknya, kepercayaan mengenai adanya benang atau tali yang menghubungkan seseorang dengan jodohnya juga dipercaya oleh sebagian masyarakat barat. Hal ini tercermin dalam salah satu lagu Taylor Swift berjudul 'Invisible String'. 'String' pada lirik lagu ini merupakan metafora untuk hubungan yang tidak terlihat tapi sangat kuat di antara dua orang.

Lantas, apa itu red string theory? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini yang dirangkum dari laman MythLook, Sakura, dan Asian Lifestyle Design berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Red String Theory?

Red string theory adalah kepercayaan kuno yang berasal dari Jepang dan Tiongkok. Menurut kepercayaan ini, ada benang merah tak terlihat yang menghubungkan orang-orang yang ditakdirkan untuk bersama. Benang ini dikenal sebagai 'red string of fate' dalam bahasa Inggris, atau 'akai ito' dalam bahasa Jepang dan 'yuanfen' dalam bahasa Mandarin.

Legenda ini mengatakan bahwa seorang pria tua yang tinggal di bulan mengunjungi bumi dan menunjukkan orang-orang yang ditakdirkan untuk bertemu. Benang merah ini mungkin terjepit atau membentang jauh karena tantangan dan jarak, tapi akhirnya akan menarik orang-orang yang ditakdirkan untuk bersama. Dalam mitologi Tiongkok, benang ini diikat di pergelangan kaki oleh para dewa, dan tetap tidak bisa putus meskipun menghadapi berbagai kesulitan.

ADVERTISEMENT

Kepercayaan ini telah mempengaruhi seni, sastra, dan tradisi di kedua negara. Dalam sastra dan seni Tiongkok, benang merah sering digambarkan sebagai simbol cinta yang abadi. Ini menunjukkan bahwa hubungan yang ditakdirkan akan bertahan meskipun menghadapi banyak rintangan. Sementara di Jepang, kepercayaan ini tidak hanya mencakup hubungan asmara, tapi juga koneksi dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.

Salah satu contoh red string theory adalah seseorang mungkin merasa sangat terhubung dengan orang lain, seolah mereka sudah saling mengenal. Ini dianggap sebagai tanda bahwa benang merah mungkin menghubungkan mereka.

Cara Menemukan Red String dan Takdir Cinta

Dirangkum dari laman Your Tango, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa detikers lakukan untuk menemukan takdir cinta atau jodoh berdasarkan teori red string.

1. Bedakan Cinta dan Takut

Cinta dan rasa takut bisa tampak mirip. Cinta sejati tidak bergantung pada persetujuan atau kebahagiaan dari orang lain. Belajarlah menghargai siapa mereka dan apa yang mereka bawa dalam hidupmu. Cinta tanpa rasa takut akan membawa hubungan yang lebih memuaskan.

2. Bersikap Baik

Cinta adalah kebaikan dan kasih sayang. Dengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan tanpa menilai. Hindari mengendalikan orang lain atau mengkritik pilihan mereka. Untuk jatuh cinta dengan seseorang, kamu harus memiliki rasa hormat, empati, dan kebaikan.

3. Pahami Diri Sendiri

Kepedulian terhadap dirimu sendiri sangat penting. Tanyakan pada dirimu siapa kamu sebenarnya, apa yang kamu hargai, dan apa yang kamu nikmati. Dengan memahami dirimu sendiri, kamu akan lebih mudah menemukan cinta sejati.

4. Cintai Dirimu Sendiri

Cintai diri sendiri dengan menikmati waktu sendirian, percaya pada kemampuanmu, dan fokus pada sifat positifmu. Hindari berbicara negatif tentang dirimu sendiri. Cinta dirimu sendiri akan menarik soulmate ke dalam hidupmu.

5. Perhatikan Sinkronisitas

Perhatikan tanda-tanda kecil dalam hidupmu. Tidak ada kejadian di dunia ini yang kebetulan, semuanya terjadi karena alasan tertentu. Ketika sesuatu jatuh pada tempatnya, itu mungkin sebuah tanda yang disampaikan oleh takdir. Catat kejadian ini dan pikirkan apa artinya.

6. Bertindak

Doa saja tidak cukup, kamu perlu bertindak berdasarkan tanda-tanda yang muncul. Percayalah pada dirimu dan ambil langkah untuk menemukan cinta. Terkadang, kamu harus berhenti mencari dan membiarkan cinta datang padamu.

7. Nikmati Prosesnya

Bersenang-senanglah dalam perjalanan mencari cinta. Hidup adalah tentang merasakan kebahagiaan dan energi positif. Jatuh cinta tidak hanya soal berharap, tetapi juga tentang menampilkan energi yang menarik dan memperhatikan tawaran dari alam semesta.

Nah, itulah dia red string theory yang dipercaya oleh masyarakat Jepang dan Tiongkok mengenai jodoh atau belahan jiwa. Semoga bermanfaat, detikers!




(par/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads