Kronologi ABG Ngemplak Boyolali Tewas dengan Mulut Berbusa di Kamar

Kronologi ABG Ngemplak Boyolali Tewas dengan Mulut Berbusa di Kamar

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 31 Jul 2024 18:17 WIB
Suasana rumah duka anak inisial AHD (16) yang ditemukan meninggal di dalam kamar di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Rabu (31/7/2024) siang.
Suasana rumah duka anak inisial AHD (16) yang ditemukan meninggal di dalam kamar di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Rabu (31/7/2024) siang. Foto: Jarmaji/detikJateng.
Boyolali -

Seorang remaja, AHD (16) warga Kecamatan Ngemplak ditemukan meninggal dunia dengan mulut berbusa diduga keracunan. Sebelum meninggal, korban diketahui sempat keluar membeli es teh. Kasus kematian anak baru gede (ABG) itu pun kini masih dalam penyelidikan Polres Boyolali.

"Korban ditemukan meninggal dunia di rumah Waginah (neneknya) di Dukuh Grasak, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Diketahui hari Selasa (30/7) sekira pukul 17.30 WIB," kata Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga, lewat pesan singkat kepada detikJateng, Rabu (31/7/2024).

Yoga menjelaskan kronologi korban yang ditemukan meninggal dunia tersebut. Korban pertama kali ditemukan oleh neneknya yang hendak membangunkan untuk mandi karena hari sudah sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selasa 30 Juli 2024

Pukul 11.00 WIB

Polisi menyebut dari keterangan saksi, korban diketahui keluar rumah untuk membeli es teh pada pukul 11.00 WIB. Setelahnya, korban kembali ke kamarnya.

"Setahu saksi, bahwa korban setelah makan dan minum es teh kemudian tidur di kamar lagi," terang Yoga.

ADVERTISEMENT

Pukul 17.30 WIB

Sekitar pukul 17.30 WIB, nenek korban mendatangi kamar tidur AHD untuk memintanya mandi. Namun, alangkah kagetnya sang nenek saat mendapati cucunya itu sudah meninggal dunia.

Kejadian itu kemudian diberitahukan ke keluarganya, dan juga ayah korban melalui telepon. Kedua orang tua korban langsung mendatangi ke rumah orang tuanya itu.

Di sisi lain, warga sekitar pun berdatangan ke lokasi. Kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Ngemplak yang diteruskan ke Polres Boyolali.

Petugas dari Polsek Ngemplak dan Polres Boyolali langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Tim Inafis dan tim medis Puskesmas Ngemplak yang didatangkan ke lokasi kejadian melakukan observasi dan pengecekan kondisi mayat korban.

"Untuk hasil pemeriksaan observasi luar tidak ada tanda-tanda kekerasan. Setelah dilaksanakan pemeriksaan observasi luar, kemudian jenazah korban dibawa ke RS Moewardi Surakarta untuk dilaksanakan autopsi atas persetujuan keluarga korban," imbuh Muhammad Yoga.

Rabu, 31 Juli 2024

Polisi melakukan autopsi jenazah korban di RSUD Dr Moewardi Solo untuk mengetahui penyebab kematian korban. Setelah autopsi selesai, jenazah korban dipulangkan ke rumah duka di Desa Kismoyoso. Jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 15.00 WIB, dan selanjutnya dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

"Untuk penyebab pasti kematian korban menunggu hasil autopsi," pungkas Yoga.




(apl/ams)


Hide Ads