Remaja berinisial AHD (16) ditemukan meninggal di dalam kamar rumah neneknya di Dukuh Grasak, Desa Kismoyo, Ngemplak, Boyolali, kemarin sore. Polisi menyebut korban ditemukan meninggal dalam kondisi mulut berbusa. Ayahnya, Darmudi (41), meminta polisi mengusut tuntas penyebab kematian anaknya.
Ditemui wartawan di rumah duka di Dukuh Genengan, Desa Manggung, Ngemplak, Boyolali, Darmudi menyebut ada kejanggalan di balik kematian anaknya.
Kepada wartawan, Darmudi mengatakan sekitar dua minggu lalu anaknya sempat dicari oleh sejumlah orang gegara membuat story di WhatsApp (WA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Anak saya) bikin konten story WA, terus ada yang lapor temannya. Terus temannya itu nggak terima, anak saya diculik," kata Darmudi, Rabu (31/7/2024).
Darmudi berujar, sejumlah orang itu mencari AHD ke rumahnya di Dukuh Genengan, Desa Manggung. Saat itu AHD tidak berada di rumah. Mengira orang-orang itu teman AHD, Darmudi menyarankan agar mereka mencari ke rumah nenek AHD di Dukuh Grasak, Desa Kismoyo.
"Sebenarnya saya nggak tahu bahwa itu mau nyulik anak saya. Aku kira itu temannya," ujar Darmudi. Namun, dia tidak menjelaskan kondisi terakhir AHD sejak ada permasalahan itu.
Menurut Darmudi, AHD hanya diam saja saat ditanya apakah badannya sakit. "Apakah anak saya itu depresi atau gimana atau takut, ditanya cuma diam," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, AHD (16) ditemukan meninggal di dalam kamar rumah neneknya di Dukuh Grasak, Desa Kismoyo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, pada Selasa (30/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Polisi langsung mendatangi lokasi saat itu setelah menerima laporan.
"Ada kemungkinan keracunan dari minuman dan makan yang dibeli korban sesaat sebelum meninggal, karena tanda-tanda kematiannya ada mengeluarkan busa di mulut, padahal posisi terakhir korban ada di kamarnya sedang tertidur," kata Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga, Rabu (31/7/2024).
"Hari ini akan kami lakukan autopsi untuk memastikan sebab kematian," sambung Yoga, Rabu (31/7/2024).
Mengenai kabar yang beredar tentang AHD diduga meninggal secara tak wajar, Kasi Humas Polres Boyolali AKP Arif Mudi Prihanto mengimbau masyarakat agar menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Kami telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan. Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban," kata Arif.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah hasil autopsi keluar dan penyelidikan kami selesai," imbuhnya.
(dil/aku)