Kisah Khotijah Menang Hadiah Motor tapi Sebulan Tak Kunjung Datang

Kisah Khotijah Menang Hadiah Motor tapi Sebulan Tak Kunjung Datang

Robby Bernardi - detikJateng
Kamis, 25 Jul 2024 11:20 WIB
AnakΒ Khotijah (57),Β Titin AgustinaΒ saat menerima hadiah motor baru acara senam sehat yang diserahkan secara simbolis olehΒ Bupati Pekalongan Fadia ArafiqΒ di lapangan Gandarum, Kajen,Β Sabtu (8/6/2024) pagi.
AnakΒ Khotijah (57),Β Titin AgustinaΒ saat menerima hadiah motor baru acara senam sehat yang diserahkan secara simbolis olehΒ Bupati Pekalongan Fadia ArafiqΒ di lapangan Gandarum, Kajen,Β Sabtu (8/6/2024) pagi. Foto: dok: Titin Agustina
Pekalongan -

Khotijah (57) warga Pekalongan awalnya merasa senang karena mendapat hadiah sepeda motor baru saat mengikuti senam sehat pada Sabtu (8/6). Namun sudah lebih dari sebulan, motor itu tak kunjung diantar oleh panitia ke rumahnya.

Cerita Khotijah

Acara senam sehat dan jalan sehat itu digelar di lapangan Gandarum, Kajen. Khotijah membeli tiga kupon undian masing-masing seharga Rp 15 ribu.

Ketika pengumuman undian, Khotijah ternyata mendapatkan hadiah utama motor senilai Rp 19,9 juta. Saat itu penyerahan hadiah secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya beli tiga kupon dan salah satunya dapat hadiah utama motor Honda Beat baru. Anak saya yang maju, naik panggung," kata Khotijah kepada detikJateng saat ditemui di rumahnya, Desa Kutorejo, Kecamatan Kajen, Kamis (25/7/2024)

Saat penyerahan secara simbolis, anaknya yakni Titin Agustina (36) yang menerima kunci motor di atas panggung.

ADVERTISEMENT

Di kesempatan yang sama, Titin menceritakan penyerahan hadiah utama berupa motor baru tersebut oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, dan didampingi Kepala Desa Gandarum, Agus Suyudono.

"Saat itu ya senang, dapat hadiah motor baru. Malah, yang nyerahin kunci Ibu Bupati," kata Titin.

Namun usai acara tersebut motor belum bisa dibawa pulang dengan alasan ia harus bayar pajak hadiah sebesar Rp 4 juta ke panitia penyelenggara. Diketahui panitia acara itu adalah sebuah event organizer (EO).

Pajak hadiah akhirnya dibayar pada 11 Juni 2024 sebesar Rp 4 juta ke pihak panitia.

"Disuruh bayar pajak dulu. Saya bayar pajak ke salah satu panitia yakni Pak Nurudin, disaksikan Pak Babinsa, dan Pak Kades, 4 juta," ungkap Titin.

Namun, hingga saat ini motor tidak kunjung diantar ke rumah. "Sampai saat ini belum menerima motor, sudah sebulan lebih. Ya saya kecewa," ujarnya.

Kisah ini kemudian viral di media sosial. Pihak keluarga sebelumnya telah melakukan upaya menemui kepala desa dan pihak panitia. Namun, keduanya saling lempar.

"Saya dan ibu menemui pihak panitia dan Kades, tapi kok ya gitu saling lempar," imbuhnya.

Hingga akhirnya persoalan ini diadukan ke Polres Pekalongan pada Senin (8/7) lalu.

"Ya kami sudah beberapa kali meminta panitia maupun Kades untuk menyelesaikan soal itu. Tidak ada titik temu, ya akhirnya saya laporkan (ke polisi). Uang pajak juga tidak kembali," ungkapnya.

Penjelasan Kepala Desa

Terpisah, Kepala Desa Gandarum, Agus Suyudono mengatakan, tidak hanya warga penerima hadiah utama yang merasa tertipu. Pihak Pemdes pun ikut tertipu karena uang sewa lapangan desa yang dijanjikan Rp 30 juta juga belum dibayar hingga saat ini.

"Acaranya, awalnya digelar oleh EO, yang pegang Aldi (TAS) orang Kebumen. Tapi ternyata saat pelaksanaan, dia harus berurusan dengan Polres Kebumen terkait mobil, ya semacam penipuan atau apa kurang jelas (penggelapan)," kata Agus saat dihubungi detikJateng.

"Ya, ada uang pendaftaran peserta ikut di bawahnya. Panitia amburadul," ungkapnya.

Dijelaskan Agus, sebagian besar dari uang penjualan kupon dan tiket saat pentas musik dibawa oleh yang bersangkutan.

"Kami hanya sebagai ketempatan acara. Malah janji sewa lapangan Rp 30 juta, sampai sekarang belum dibayar," ungkapnya.

"Ya, karena ketua panitia kabur, saya meminta pertanggungjawaban ke pembantu EO penyelenggara lainnya, yakni Nurudin warga Pekalongan. Makanya yang menerima uang pajak kendaraan ya Nurudin itu, saya hanya menyaksikan," jelasnya.

Dia mengakui pihaknya tidak bisa berbuat banyak. "Intinya kami hanya ketempatan acara itu. Saya tidak ikut dalam kepanitiaan atau yang bertanggung jawab," ujarnya.

Ia sendiri saat ini masih bingung harus bagaimana lagi. Diakuinya, dari banyaknya hadiah, memang hanya hadiah utama saja yang belum diberikan.

Konfirmasi Polisi

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim membenarkan pihaknya telah menerima aduan dari salah satu warga yang diduga korban dari acara tersebut.

"Ya kami telah menerima aduan soal itu, masih kita dalami dulu," kata Isnovim kepada detikJateng, Kamis (25/7).




(rih/ams)


Hide Ads