- Apa Itu Penilaian Diagnostik?
- Jenis Penilaian Diagnostik 1. Penilaian Diagnostik Non Kognitif 2. Penilaian Diagnostik Kognitif
- Tujuan Penilaian Diagnostik Non Kognitif Kognitif
- Fungsi Penilaian Diagnostik
- Tahapan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik Non Kognitif 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Tindak Lanjut Kognitif 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Tindak Lanjut
- Contoh Soal Penilaian Diagnostik Contoh Soal Benar dan Salah Contoh Soal Benar Salah (1) Contoh Soal Benar Salah (2) Contoh Soal Benar Salah (3) Contoh Soal Pilihan Ganda Contoh Soal Pilihan Ganda (1) Contoh Soal Pilihan Ganda (2) Contoh Soal Pilihan Ganda (3) Contoh Soal Pilihan Ganda (4) Contoh Soal Pilihan Ganda (5) Contoh Soal Pilihan Ganda (6) Contoh Soal Pilihan Ganda (7) Contoh Soal Esai Contoh Soal Esai (1) Contoh Soal Esai (2) Contoh Soal Esai (3) Contoh Soal Esai (4) Contoh Soal Esai (5)
Penilaian pada peserta didik biasanya dilakukan oleh guru untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satunya adalah penilaian diagnostik, apa itu? Simak pengertian, fungsi, jenis, dan contohnya berikut.
Penilaian diagnostik atau biasa juga disebut asesmen diagnostik dilakukan oleh tenaga pendidik atau guru untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki peserta didik. Cara penilaian ini diharapkan mampu membuat guru merancang dan menyesuaikan metode, mode, dan media pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Bagi detikers yang tengah mencari informasi mengenai apa itu penilaian diagnostik, berikut detikJateng akan sajikan secara lengkap tentang pengertian penilaian diagnostik, fungsi, jenis, dan contohnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Penilaian Diagnostik?
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, penilaian diagnostik atau asesmen diagnostik adalah cara penilaian yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi masing-masing atau keseluruhan peserta didik.
Dirangkum dari sebuah jurnal dengan judul "Analisis Diagnostik Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Model Linier" karya Malim Muhammad dan Kaso, para ahli juga berpendapat mengenai pengertian tes diagnostik, seperti Arikunto (2009) menurutnya tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan pemberian pemberlakuan yang tepat.
Rasyid dan Mansur (2007) juga berpendapat, tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan penilaian diagnostik merupakan cara pengajar atau guru mengetahui kesulitan peserta didik dalam memahami pembelajaran di kelas.
Jenis Penilaian Diagnostik
Masih dirangkum dari laman yang sama, dalam pelaksanaannya, penilaian diagnostik bagi peserta didik dibedakan menjadi dua jenis yaitu penilaian diagnostik kognitif dan non kognitif, berikut uraiannya:
1. Penilaian Diagnostik Non Kognitif
Penilaian diagnostik non kognitif adalah asesmen yang dilakukan pada awal pembelajaran untuk memahami kondisi psikologis dan sosial emosional siswa, aktivitas belajar mereka di rumah, serta situasi keluarga dan lingkungan sosial. Tujuan asesmen ini adalah untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kesejahteraan emosional siswa, gaya belajar, karakter, dan minat mereka, sehingga guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa.
2. Penilaian Diagnostik Kognitif
Penilaian diagnostik kognitif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai pemahaman awal siswa terhadap topik atau kompetensi tertentu sebelum memulai pelajaran baru. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan sejauh mana siswa telah menguasai materi dasar yang diperlukan untuk memahami topik baru serta mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan mereka dalam aspek kognitif.
Tujuan Penilaian Diagnostik
Umumnya tujuan penilaian diagnostik adalah untuk mendiagnosis kemampuan dasar peserta didik dan mengetahui kondisi awal peserta didik. Dalam hal ini, tujuan penilaian diagnostik terbagi berdasarkan jenisnya yaitu non kognitif dan kognitif, berikut uraiannya:
Non Kognitif
- Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
- Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
- Mengetahui kondisi keluarga siswa
- Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
- Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
Kognitif
- Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
- Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
- Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata
Fungsi Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik dalam pendidikan berfungsi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam menguasai materi, serta penyebabnya. Hasil penilaian ini digunakan untuk memberikan intervensi yang tepat, menyesuaikan metode pembelajaran, dan menyediakan materi tambahan sesuai kebutuhan siswa.
Dengan demikian, penilaian diagnostik membantu merancang pembelajaran yang lebih efektif dan mendukung perkembangan kompetensi dan karakter siswa secara menyeluruh.
Tahapan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik
Kembali dikutip dari laman Kemendikbud Ristek RI, dalam melaksanakan penilaian diagnostik terdapat beberapa tahapan yang berbeda sesuai dengan jenis penilaian diagnosis yaitu non kognitif dan kognitif.
Non Kognitif
Adapun tahapan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan penilaian diagnostik non kognitif sebagai berikut:
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan guru dapat menyiapkan alat bantu berupa gambar atau ilustrasi visual yang bisa mewakili emosi peserta didik. Setelah itu, buatlah daftar pertanyaan kunci terhadap aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan
Tahap ini dapat dilakukan dengan cara meminta peserta didik mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah dan menjelaskan aktivitasnya. Misalnya dengan cara bercerita, menulis, dan menggambar.
3. Tindak Lanjut
Cara yang dapat dilakukan yaitu mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajaklah berdiskusi secara empat mata. Selanjutnya dapat menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila dibutuhkan. Terakhir, guru dapat mengulangi pelaksanaan penilaian diagnostik non kognitif pada awal masa pembelajaran.
Kognitif
Sementara, untuk penilaian diagnostik jenis kognitif tahapan yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Membuat jadwal pelaksanaan di tahap persiapan penting dilakukan untuk memetakan agenda apa saja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian diagnostik.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru dapat mengidentifikasi materi penilaian berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kemendikbud. Setelah itu, susunlah pertanyaan sederhana yang meliputi 2 pertanyaan sesuai kelas, 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah, dan 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah.
3. Tindak Lanjut
Dalam mengolah hasil penilaian peserta didik, guru dapat membagi hasil asesmen dikategorikan menjadi "Paham utuh", "Paham sebagian", dan "Tidak paham", lalu dihitung rata-rata kelas. Siswa dikelompokkan berdasarkan hasil: siswa dengan rata-rata mengikuti pembelajaran standar, siswa di bawah rata-rata diberi pendampingan, dan siswa di atas rata-rata mendapat pengayaan.
Penilaian dilakukan sebelum memulai topik baru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan siswa. Proses diagnosis ini diulang menggunakan asesmen formatif hingga siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Contoh Soal Penilaian Diagnostik
Contoh penilaian diagnostik berikut ini rangkum dari buku 'Asesmen Diagnostik: Pendukung Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka' karya Dr Ika Maryani MPd dkk, 'Panduan Pembelajaran dan Asesmen' yang diterbitkan oleh Kemendikbud Ristek RI, dan 'Pengukuran & Tes Dalam Pendidikan' karya Ambiyar berikut uraian lengkap contohnya:
Contoh Soal Benar dan Salah
Contoh Soal Benar Salah (1)
Lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini betul, dan lingkarilah huruf S jika salah dan beri alasan mengapa anda anggap salah. Tulis alasan anda di tempat yang telah disediakan.
1) B-S Udara di kota kena pencemaran
2) B-S Pengamalan tata perekonomian Pancasila bertujuan
untuk kebebasan berusaha
3) B-S P4 merupakan kepribadian / jiwa bangsa Indonesia
Contoh Soal Benar Salah (2)
Lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini betul, dan lingkarilah huruf S dan tunjukkan bagian mana yang salah dengan cara memberi garis di bawahnya serta kemudian tulislah pembetulannya pada tempat yang telah disediakan.
1) B-S Tes esai dapat dipakai berulang kali
2) B-S Prinsip diskriminasi dalam evaluasi sesuai pendekatan dalam sistem pembelajaran
Contoh Soal Benar Salah (3)
Perintah: lingkarilah huruf B jika pertanyaan di bawah ini benar dan huruf S jika pertanyaan itu salah!
1. B-S Tanah air kita terletak di khatulistiwa
2. B-S Menurut penelitian terakhir jumlah pulau-pulau di Indonesia ada 13,677 buah.
Contoh Soal Pilihan Ganda
Contoh Soal Pilihan Ganda (1)
Pengangkutan material yang sudah lapuk dilakukan oleh air yang mengalir akan menghasilkan batuan sedimen:
A. Aeolik
B. Glasial
C. Klatik
D. Akuatik
E. Marin
Contoh Soal Pilihan Ganda (2)
Kebanyakan air tanah yang ada dalam tanah dan batuan berpori berasal dari:
A. sungai
B. gletser yang mencair
C. sumber mata air
D. salju
E. hujan
Contoh Soal Pilihan Ganda (3)
Hitunglah penjumlahan berikut!
34+19+25=...
A. 58
B. 68
C. 78
D. 88
E. 93
Contoh Soal Pilihan Ganda (4)
Sebuah partikel bermuatan 3,2 x 10-19 C dan bermassa 6,4 x 10-27 kg ditempatkan dari keadaan diam dalam suatu medan listrik homogen 4,0 x 104 N/C. Jika medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan partikel itu sendiri diabaikan, maka kelajuan partikel setelah 0,02 detik adalah:
A. 1,0 x 1010 m/detik
B. 2,0 x 1010 m/detik
C. 3,0 x 1010 m/detik
D. 4,0 x 1010 m/detik *
Contoh Soal Pilihan Ganda (5)
Pernyataan berikut berkaitan dengan pasang naik dan pasang surut air laut: (1) gaya gravitasi bulan dengan matahari mempengaruhi pasang surut air laut, (2) pasang naik tertinggi terjadi pada saat bulan purnama, (3) pasang surut terendah terjadi pada saat kuartil awal atau akhir, (4) matahari lebih mudah menarik air laut dari pada bulan. Pernyataan yang benar adalah:
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2) dan (4)
Contoh Soal Pilihan Ganda (6)
Apa fungsi utama dari jembatan garam (salt bridge) dalam sel elektrokimia?
A. ion pasokan pindah ke dua setengah-sel*
B. menarik elektron dari satu setengah-sel dari setengah-sel yang lain
C. menjaga tingkat solusi yang sama dalam dua setengah-sel
D. pasokan elektron untuk melengkapi sirkuit
Contoh Soal Pilihan Ganda (7)
Apa yang paling kamu benci?
A. Orang
B. Hewan
C. Tidur/ Malas gerak
D. Bekerja
E. Belajar
Contoh Soal Esai
Contoh Soal Esai (1)
Bagaimana perasaanmu saat mendapatkan tugas dari bapak guru?
Contoh Soal Esai (2)
Apakah kamu merasa nyaman jika harus maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan dari guru?
Contoh Soal Esai (3)
Apa saja aktivitas yang sering kamu lakukan ketika berada di rumah selain belajar? Jelaskan!
Contoh Soal Esai (4)
Ceritakan tentang pengalaman selama libur semester kemarin!
Contoh Soal Esai (5)
Cita-cita apa yang ingin kamu capai saat sudah besar nanti? Jelaskan alasannya!
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai apa itu penilaian diagnostik secara lengkap. Semoga informasi ini bermanfaat ya detikers!
(sto/rih)