Alasan Warga Wonogiri 40 Hari Tunggu Makam Orang Meninggal Selasa Kliwon

Alasan Warga Wonogiri 40 Hari Tunggu Makam Orang Meninggal Selasa Kliwon

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 16 Jul 2024 13:40 WIB
Makam warga yang dijaga karena meninggal pada Selasa Kliwon di Giriwoyo Wonogiri.
Makam warga yang dijaga karena meninggal pada Selasa Kliwon di Giriwoyo Wonogiri. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Warga Wonogiri Selatan memiliki tradisi menjaga makam selama 40 hari jika ada orang meninggal pada Selasa dan Jumat Kliwon. Alasannya warga meyakini jika tidak ditunggu selama 40 hari, makam tersebut akan menjadi sasaran penganut ilmu hitam.

Tradisi menjaga makam itu pun masih dilakukan di wilayah Kecamatan Giriwoyo, seperti yang dilakukan oleh keluarga Cahyo. Mereka menunggu makam sang ayah yang meninggal sepekan lalu, tepatnya pada Selasa Kliwon.

Menurut salah satu penjaga makam yang merupakan warga sekitar, Iwan, makam dijaga agar tidak dijadikan tumbal atau persyaratan yang dipakai penganut ilmu hitam. Sehingga akan dijaga selama 40 hari untuk menunggu bagian tubuh membusuk karena jika hanya 7 hari, bagian tubuh baru mengalami pembengkakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah lebih dari 40 hari, mayat sudah tidak bisa dijadikan persyaratan (tumbal). Istilahnya mulai membusuk," kata dia kepada wartawan, Senin (15/7/2024).

Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Untung Suhari, mengatakan tradisi itu sudah melekat di masyarakat. Sehingga jika ada orang yang meninggal pada Selasa Kliwon selalu ada penjagaan makam.

ADVERTISEMENT

"Ya tidak menentu (orang meninggal Selasa Kliwon). Kemarin juga ada (yang meninggal pada Selasa Kliwon), ada yang dua kali. Setiap Selasa Kliwon ditunggu," kata dia saat dihubungi detikJateng, Selasa (16/7/2024).

Untung menuturkan kegiatan menjaga makam selama 40 hari itu merupakan tradisi turun-temurun. Jika tidak ditunggu mayat tersebut bisa dijadikan tumbal.

Selain itu, ia menegaskan bahwa mayat yang hilang bukan diambil harimau melainkan orang yang menganut ilmu hitam untuk pesugihan dan ritual. Menurut Untung, penganut ilmu hitam memerlukan mayat yang sudah dikubur tidak lebih dari 40 hari.

"Kalau lebih dari 40 hari khasiatnya sudah hilang, sudah luntur. Sesudah 40 hari tidak ada yang bisa digunakan. Sudah seperti jenazah pada umumnya," ungkap Untung.

Untung mengatakan pernah ada orang tidak dikenal yang datang dan bertanya soal makam. Namun tidak ketahui maksud dan tujuannya itu untuk apa.

"Cuma ada orang tidak dikenal, ke situ tanya-tanya, tujuannya tidak tahu," kata Untung.

Terkait apakah ada mitos jika belum 40 hari mayat masih gentayangan, Untung tidak membenarkannya.




(cln/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads