Di balik tubuh mungilnya, lebah memiliki kemampuan luar biasa untuk membangun sarang yang rumit dan fungsional. Jika kita perhatikan, sarang lebah memiliki bentuk segi enam atau heksagonal yang sangat teratur. Lantas, bagaimana cara lebah membangun sarangnya?
Berdasarkan informasi dari laman Museum of The Earth, sarang lebah madu berbentuk heksagonal hanya salah satu dari sekian banyak jenis. Beberapa lebah lain membangun sarang di tanah hingga menjadikan batang dan ranting pohon sebagai sarang.
Apakah kamu penasaran bagaimana cara lebah madu membangun sarangnya? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana Cara Lebah Membangun Sarangnya?
Dirangkum dari laman Museum of The Earth dan Herstat, lebah membangun sarang melalui beberapa tahap yang dimulai dari pemilihan lokasi, persiapan ruang, dan konstruksi sel-sel heksagonal.
1. Memilih Tempat
Pertama, lebah madu yang dipelihara oleh peternak lebah diberikan ruang siap pakai, seperti struktur dari jerami, tembikar, atau kayu. Sementara itu, lebah madu liar biasanya memilih tempat di alam seperti batang kayu berongga, celah batu, atau atap rumah untuk melindungi sarang mereka dari cuaca.
2. Mempersiapkan Ruang
Setelah menemukan tempat yang cocok, lebah mulai membangun sarang dari atas ke bawah. Lebah pekerja menyiapkan ruang dengan melapisi dinding dengan propolis, yaitu bahan seperti lem yang terbuat dari resin tanaman, lilin, dan air liur mereka.
3. Membangun Konstruksi Sel Heksagonal
Selanjutnya, lebah mengunyah lilin yang mereka keluarkan hingga lunak dan membentuknya menjadi sel-sel individu. Sel ini nantinya digunakan untuk menyimpan nektar, serbuk sari, air, madu, telur, dan larva. Lebah yang bertugas membangun sarang biasanya berusia antara dua hingga tiga minggu, karena mereka menghasilkan lilin berkualitas tinggi.
Sarang yang sudah jadi biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan bisa ditempati koloni selama beberapa tahun. Dinding sarang yang selesai dibangun dapat menahan beban hingga 30 kali beratnya sendiri. Sel-sel di bagian atas sarang digunakan untuk menyimpan madu, diikuti oleh serbuk sari, sel-sel untuk lebah pekerja, sel-sel drone, dan sel-sel ratu di bagian bawah.
Mengapa Sarang Lebah Madu Berbentuk Segi Enam?
Dikutip dari laman Herstat, lebah membangun sarang lebah berbentuk segi enam atau heksagonal bukan tanpa alasan. Namun ada beberapa hal yang melatarbelakanginya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Efisiensi Ruang dan Penggunaan Bahan
Sarang berbentuk heksagonal memungkinkan lebah menyimpan jumlah madu lebih banyak dengan menggunakan bahan lilin yang minimal. Heksagonal adalah salah satu bentuk yang paling efisien untuk mengisi ruang tanpa celah.
2. Stabilitas Struktur
Bentuk heksagonal juga memberikan stabilitas yang lebih baik. Dinding-dinding sel yang saling berbagi sisi akan memperkuat struktur keseluruhan sarang, sehingga lebih tahan terhadap tekanan dan kerusakan. Ini penting untuk menjaga madu dan larva lebah tetap aman.
3. Pengaruh Tegangan Permukaan
Sebuah studi oleh Bhushan Karihaloo dari University of Cardiff pada tahun 2013 menunjukkan bahwa heksagon mungkin terbentuk akibat tegangan permukaan. Saat lebah bekerja, mereka menghasilkan panas yang membuat lilin meleleh. Saat lilin mendingin, tegangan permukaan menarik dinding-dinding sel ke dalam bentuk heksagonal yang lebih stabil.
Jadi, meskipun lebah mungkin awalnya membuat sel-sel mereka dengan bentuk bulat, panas dan tegangan permukaan pada titik pertemuan sel-sel menyebabkan perubahan menjadi segi enam.
4. Penyesuaian dan Evolusi Lebah
Lebah telah berevolusi selama jutaan tahun untuk mengoptimalkan cara mereka membangun sarang. Kombinasi dari efisiensi bahan, stabilitas struktur, dan kemampuan alami mereka untuk mengukur dan menyesuaikan bentuk sel memungkinkan lebah untuk membangun sarang yang sangat efisien dan fungsional.
Rasa penasaran kamu tentang cara lebah membangun sarang sudah terjawab, bukan? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/apu)