Belasan akun calon peserta didik diduga telah digunakan orang lain di PPDB SMP Kota Solo. Dinas Pendidikan (Disdik) Solo membantah ada ulah hacker dalam kejadian ini.
Salah satu wali murid sempat mengadu ke Unit Layanan Aduan Masyarakat (ULAS) milik Pemkot Solo, Rabu (10/7). Wali murid tersebut bernama Yunita Ika Sari.
Dirinya merasa belum mendaftarkan anaknya di sekolah manapun, namun di akun milik anaknya sudah ada sekolah yang dipilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siang Mas Wali, tadi pagi banyak yang protes ke dinas (pendidikan) termasuk saya atas kasus pendaftaran goib karena ngehack akun siswa pada tanggal 9. Semua korban setelah verifikasi ke SMP 1. Mohon ditindaklanjuti karena pendaftaran tinggal 2 hari lagi," tulis Ika dalam laman ULAS, dikutip Kamis (11/7/2024).
Dimintai konfirmasi, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Solo, Abi Satoto, membenarkan adanya keluhan itu. Ia menyebut ada sekitar sebelas akun yang mengalami hal serupa.
"Iya benar kemarin ada sekira 11 wali murid yang datang ke sini, untuk menanyakan hal tersebut. Polanya sama, dia mau mendaftar tapi kok sudah terisi, padahal kalau mau masuk tanpa menggunakan akun itu tidak bisa," katanya ditemui awak media di kantornya.
Abi menyebut, 11 akun PPDB itu dalam status sudah melakukan pendaftaran. Padahal, kata Abi, orang tua murid pemilik akun merasa belum memilih sekolah.
"Merasanya orang tua belum merasa mendaftar kok sudah terdaftar ke sekolah yang bukan tujuannya," bebernya.
Bukan Ulah Hacker
Mengenai kejadian hal itu, pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Dirinya menyebut untuk sementara terdapat indikasi akun itu digunakan oleh orang lain. Abi mengatakan 11 calon siswa itu melakukan verifikasi di SMPN 1 Solo.
"Ini masih kita cari tahu kepastiannya seperti apa, tapi secara sistem sepertinya tidak ada hack (peretasan), kemungkinan ada kebocoran. Artinya ada yang menggunakan akun itu," bebernya.
Meski begitu, Abi menyebut masih melakukan pendalaman untuk kasus tersebut. Saat ini, pihaknya sudah melakukan reset pada 11 akun itu.
"Sementara kita reset akun tersebut, kita juga masih melakukan pendalaman kasus itu," bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua PPDB SMPN 1 Solo, Ika Kartika Sari membenarkan adanya keluhan 11 akun yang diduga telah digunakan orang lain. Ika mengatakan sejak Senin (8/7) sudah banyak orang tua yang datang untuk melakukan pembuatan akun dan verifikasi akun.
"Iya benar, tapi sejak kemarin kami sudah memberikan surat pengantar untuk wali murid ke Disdik untuk mengurus akun tersebut," ungkapnya.
Dirinya memastikan bahwa petugas PPDB sudah melakukan proses pembuatan akun sesuai Standard Operating Procedure (SOP).
"Termasuk meminta izin ketika harus meminjam KK atau data lain untuk keperluan pembuatan akun. Jadi ketika ada dugaan kebocoran akun, tidak berasal dari petugas SMPN 1 Solo," ungkapnya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil investasi dari penyedia sistem dan Dinas Pendidikan Kota Solo. "Dari Dinas juga sudah memberikan solusi dengan melakukan reset sehingga calon siswa masih bisa mendaftar sekolah sesuai keinginan," pungkasnya.
(aku/dil)