Niat Cari Kerja, Bocah Perempuan Asal Kediri Malah Dihajar Pria di Jepara

Niat Cari Kerja, Bocah Perempuan Asal Kediri Malah Dihajar Pria di Jepara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 10 Jul 2024 19:18 WIB
Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Istimewa
Jepara -

Seorang bocah perempuan berusia 14 tahun asal Kediri, Jawa Timur, yang berniat mencari kerja malah mengalami penganiayaan di Jepara, Jawa Tengah. Korban dianiaya oleh pria yang berencana menyalurkannya ke pengusaha salon kecantikan di Jepara.

Subkoor Rehabilitasi Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Jepara, Iman Bagus Sesulih mengatakan kejadian itu bermula saat korban yang masih SMP berniat mencari kerja lewat media sosial Facebook. Singkatnya korban berkenalan dengan satu orang. Satu orang itu mengenalkan dengan temannya lagi. Korban ditawari pekerjaan dengan gaji yang lumayan tinggi.

"Pelaku menawarkan pekerjaan dengan gaji lebih menggiurkan, intinya lebih besar dari kerjaan yang pertama. Karena korban sudah bekerja jualan es teh. Terus si perempuan tergiur dijemput oleh inisial S alias Somat (25)," jelas Iman saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Rabu (10/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman mengatakan korban lalu dijemput pelaku S di Ngawi, Jawa Timur pada Minggu (7/7). Setelah itu korban diajak berkeliling hingga sampai di Jepara.

"Dijemput diajak mutar sampai ke Jepara," terang dia.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan korban sempat dibawa ke rumah pelaku sebelum diantarkan ke pengusaha salon kecantikan. Korban diajak menginap di rumah pelaku.

Karena saat itu kondisi sudah malam, korban ingin pulang dan menangis. Pelaku merasa terganggu dan menganiaya korban. Pelaku memukul korban hingga lebam di bagian bibir.

"Si cewek ini mau pulang karena sudah satu hari keluar rumah. Terus menangis berisik, mungkin ribut kalau neneknya mendengar, pelaku marah terus korban ditonjok bibirnya sampai lebam," terang Iman.

Kemudian ketika pelaku tertidur di dalam rumah, korban langsung melarikan diri.

"Setelah itu orangnya tidur. Korban kesempatan pergi dari rumah itu dari pelaku," jelasnya.

Korban lari sampai di angkringan. Korban mencoba naik ojek online kembali ke Kediri. Namun tukang ojek curiga karena korban memakai masker. Setelah dicek ternyata korban merupakan korban penganiayaan. Korban lalu dibawa ke kantor polisi.

"Tukang ojek curiga karena korban pakai masker, ternyata masker dibuka bibir korban lebam, memar gitu terus ditanya, korban bercerita disuruh diantar ke Polsek," jelasnya.

Korban sempat akan dibawa ke panti asuhan. Ternyata tukang ojek dan pengelola panti asuhan adalah kenalan Iman.

"Diantar ke Polsek, menghubungi teman saya yang di panti asuhan, lha teman saya ngebel saya, terus saya sampaikan divisum saja, bilamana keluarga korban tidak terima, kita ada bukti kita bisa jerat pelaku," jelasnya.

Iman lalu menghubungi keluarga korban di Kediri. Setelah itu korban dijemput oleh keluarganya. Iman kini berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk melacak pelaku. Iman khawatir jika ada jaringan perdagangan orang di wilayah Jepara.

"Saya curiga apakah ini ada jaringan (perdagangan manusia) ini saya masih menduga, saya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari pelaku. Pelaku ini belum ketemu," terangnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Yorisa Prabowo mengatakan belum menerima laporan secara resmi. Meski demikian, pihaknya akan mengecek kejadian tersebut.

"Belum ada laporan ke kami, ini kami kroscek dulu," kata Yorisa lewat pesan singkat kepada detikJateng.




(rih/ahr)


Hide Ads