Festival kuliner nonhalal Pecinan Nusantara Kuliner yang seharusnya berlangsung di Solo Paragon Mall menjadi sorotan karena diprotes sejumlah elemen masyarakat. Event itu sempat dihentikan dengan lokasi dipasang selubung hitam.
Sejatinya, event itu bakal berlangsung mulai Rabu (3/7) hingga Minggu (7/7). Namun pada Rabu pihak mal memutuskan menghentikan sementara acaranya.
Pasalnya, Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Solo. Humas DSKS Endro Sudarsono menyebut spanduk pemberitahuannya dianggap vulgar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena warga masyarakat resah, karena terlalu vulgar walaupun kita cukup menghargai tentang makanan dari yang nonmuslim juga kita hargai. Karena tidak boleh memaksakan kehendak maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap," katanya ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (3/7).
Dia menyerukan kepada umat Muslim untuk tidak ikut dalam festival kuliner nonhalal tersebut. Ia juga meminta Pemkot Solo lebih selektif dalam menerbitkan izin.
"Pernyataan sikap kami tujukan pada pemkot dan Polres supaya selektif di dalam pemberian izin terkait dengan kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang keumatan, dalam hal ini adalah masalah makanan nonhalal," ungkapnya.
Sehari berselang atau Kamis (4/7), Solo Paragon Mall membentangkan kain pembatas berwarna hitam. Kain itu menutupi lokasi festival dari sisi kiri maupun kanan.
Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall, Veronica Lahji saat dimintai konfirmasi mengungkapkan kain hitam itu dipasang sebagai antisipasi jika festivalnya diperbolehkan berlanjut. Apabila tidak diperbolehkan lanjut, dirinya tetap akan legawa.
"Dipasangi kain dalam rangka antisipasi kalau boleh lanjut. Koridor-koridor apa yang harus kami lakukan kami siap, kalau tidak boleh berlanjut ya kami legowo ini demi kebaikan kita semua," ucapnya.
![]() |
Gibran Beri Atensi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan instruksi kepada wakilnya, Teguh Prakosa untuk memantau Pecinan Nusantara Kuliner. Dalam suratnya, Gibran menginstruksikan Teguh juga berkoordinasi dengan Forkopimda serta Kemenag.
"Surat Pak Wali (Gibran) disposisi (instruksi) baru hari ini. Terus untuk saya suruh memantau, maka saya akan koordinasi dengan Pak Kapolres, Pak Dandim, FKUB, MUI, Terus Dewan Masjid Indonesia Satu lagi Kemenag, malam ini di rumah dinas saya untuk memantau itu," kata Teguh ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (4/7).
Teguh menegaskan Pemkot Solo bakal memantau apakah ada kesalahan pada judul acara tersebut atau tidak. Dirinya tidak ingin di Indonesia yang merupakan negara demokrasi ada yang merasa menjadi minoritas.
"Semuanya akan difasilitasi dengan catatan mestinya ada norma-norma yang harus bisa kita diskusikan bersama. Jadi tidak ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan. Karena ini menyangkut kenyamanan dan keamanan Kota Surakarta. Jangan sampai masalah event-event yang ada di Kota Solo ini menjadikan Kota Solo jadi tidak kondusif," bebernya.
Selain itu pada Sabtu (6/7/2024), mobil dinas diketahui terparkir di depan lobby utama Solo Paragon Mall. Veronica membenarkannya.
"Tadi pagi ajudan telepon, kalau mobil Mas Wali akan parkir di sini sampai tanggal 7 (Juli) setelah acara Festival Kuliner Pecinan ini berlangsung," kata Vero kepada detikJateng, Sabtu (6/7/2024).
Vero tidak diberi tahu alasan mobil dengan nomor polisi AD 1 A itu terparkir di Solo Paragon Mall ini. Dia hanya diberikan pemberitahuan terkait mobil dinas Gibran itu akan diparkir selama dua hari.
"Informasi mas ajudan cuma, Mbak Vero tahu ya kalau mobil mas Wali stand by dua hari," ucapnya.
![]() |
Festival Kembali Dilanjutkan
Masih pada Kamis, festival kuliner nonhalal itu akhirnya dilanjutkan. Tampak dari adanya pengunjung yang memadati booth yang menjual makanan.
"Sudah lanjut," kata event organizer (EO) festival tersebut, Ken, saat ditanya mengenai kelanjutan event itu, Kamis (4/7) siang.
Ken menuturkan ada sejumlah kesepakatan yang dilaksanakan EO, mulai pelepasan banner yang dinilai terlalu vulgar. Selain itu juga adanya penutup di area sekitar tenant.
"Jadi permintaan dikasih kain sekitarnya. Untuk penutup, oke kita ikuti, intinya kita ikuti permintaan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ken mengucapkan terima kasih event tersebut bisa digelar kembali.
"Intinya kami berterima kasih acara boleh berjalan lagi," ucapnya.
(apu/apu)