Respons EO Festival Kuliner Nonhalal di Solo soal Sponsor Undur Diri

Respons EO Festival Kuliner Nonhalal di Solo soal Sponsor Undur Diri

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 05 Jul 2024 18:17 WIB
Suasana festival nonhalal di Solo Paragon Mall, Kamis (4/7/2024). Sebelumnya event ini sempat dihentikan sementara karena ada protes warga.
Suasana festival nonhalal di Solo Paragon Mall, Kamis (4/7/2024). Sebelumnya event ini sempat dihentikan sementara karena ada protes warga. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Produsen kecap Lombok Gandaria, PT Lombok Gandaria memutuskan menarik diri dari sponsor Festival Kuliner Nonhalal yang diadakan di Paragon Mall Solo. Acara itu jadi polemik setelah diprotes sejumlah elemen masyarakat. Begini respons pihak event organizer (EO) festival kuliner itu.

"Dia mengundurkan diri. Karena aku nggak tau ya, tadi ada berita juga katanya ada ini (didatangi ormas), nah nggak tahu benar atau tidaknya, aku juga nggak tahu. (Semua logonya) Dicopot sejak hari pertama, mereka minta izin mau dicopot semua," kata EO Jangkrik, Ken, kepada wartawan, Jumat (5/7/2024).

"(Soal kabar PT Lombok Gandaria didatangi ormas) Nah itu yang menurut saya, saya sesalkan, kenapa? Ya nggak ada hubungan sih menurutku ya. Dan sekali lagi Gandaria itu menurutku salah satu ikon kota Solo," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ken mengatakan, pencopotan logo-logo kecap itu tidak berdampak pada pelaksanaan event festival kuliner tersebut. "Buat kita nggak ada sama sekali (dampaknya)," ujar dia.

Ken menambahkan, awalnya pihak kecap Gandaria juga punya booth di lokasi festival. Setelah festival kuliner itu jadi polemik, pihak kecap Gandaria mengundurkan diri.

ADVERTISEMENT

"Udah kasih tahu (mengundurkan diri), kan tadinya dia ada booth di sana, dia ada jualan. Nah waktu hari pertama udah langsung diturunin semua," kata Ken.

Penjelasan Pihak Lombok Gandaria

Sebelumnya, Kepala Divisi SDM dan Umum PT Lombok Gandaria Hernawan Wijayanto, membenarkan soal perusahaannya menarik diri dari acara itu.

"Betul, kami sudah menarik diri dari acara tersebut," kata Hernawan saat dihubungi detikJateng, Jumat (5/7/2024).

Diketahui, Festival Kuliner Nonhalal sempat didatangi kelompok Ormas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Aliansi Ummat Islam Karanganyar (AUIK) juga mendatangi PT Lombok Gandaria, di Karanganyar untuk melakukan audiensi pada Kamis (4/7). Sebab, PT Lombok Gandaria diketahui sebagai salah satu sponsor Festival Kuliner Nonhalal di Paragon Mall Solo.

"Sebelum audiensi, kami sudah menarik diri dari event tersebut," jelas Hernawan.

Dia menjelaskan pertemuan dengan AUIK, selain melakukan audiensi juga untuk bersilahturahmi. PT Lombok Gandaria pun telah menurunkan atribut sponsorship.

"Semua atribut kita turunkan. Ini juga menjadi bahan evaluasi ke depan," ucapnya.

Tentang Kedatangan AUIK

Dalam siaran persnya, Ketua Aliansi Umat Islam Karanganyar, Fadlun Ali mengatakan festival kuliner makanan nonhalal tersebut mendapat penolakan dari sebagian masyarakat, utamanya umat islam.

AUIK meminta PT Lombok Gandaria tidak terlibat dan ikut serta dalam festival tersebut.

"Ketika ikut menjadi salah satu sponsor, sama halnya mengajak masyarakat ikut menikmati makanan yang haram," kata Fadlun.

Protes ini dilayangkan AUIK karena acara tersebut bertentangan dengan nilai agama terkait makanan halal dan non halal.

"Itu bertentangan dengan nilai agama, adat istiadat, dan juga merugikan kesehatan. Dan juga berdampak pada perilaku manusia yang mengonsumsi makanan haram itu," ucapnya.

Dalam audiensi itu, AUIK ditemui jajaran direksi PT Lombok Gandaria. Ia mengatakan, pihak PT Lombok Gandaria bersedia mencabut sponsor di Festival Kuliner Nonhalal itu.

"Bahwasannya disampaikan, setelah adanya protes dari aliansi umat islam Karanganyar, sponsor dari Lombok Gandaria sudah dicabut. Dan bentuk-bentuk lainnya juga dilepas," pungkasnya.

Diprotes karena Dianggap Vulgar

Diberitakan sebelumnya, Festival Kuliner Nonhalal yang dihelat di Solo Paragon Mall dihentikan sementara lantaran mendapat protes warga. Event itu dihentikan setelah Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menemui perwakilan Pemkot Solo untuk melakukan audiensi.

Humas DSKS Endro Sudarsono mengatakan pihaknya mengimbau umat Islam untuk tidak tidak ikut dalam festival tersebut. Pihaknya juga menyoroti soal spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar.

"Karena warga masyarakat resah, karena terlalu vulgar walaupun kita cukup menghargai tentang makanan dari yang nonmuslim juga kita hargai. Karena tidak boleh memaksakan kehendak maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap," kata Endro ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (3/7).




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads