Empat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Pati kekurangan murid dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dinas Pendidikan setempat menuding kurangnya sarana transportasi jadi penyebab.
Kabid Pembinaan SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Fauzin Futiarso menyebut keempat sekolah itu adalah SMPN 1 Jaken, SMPN 2 Dukuhseti, SMPN 2 Pucakwangi, dan SMPN 3 Tambakromo.
Dia menyebut sekolah-sekolah itu rata-rata hanya memperoleh 60 siswa baru. Hal itu membuat di tahun ajaran baru sekolah itu hanya bisa membuka 2-3 kelas saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Targetnya itu 4 empat kelas, tadi terpenuhi ada 2 kelas ada 3 kelas saja," kata Fauzin, Kamis (4/7/2024).
Fauzin menyebut ada beberapa faktor yang membuat sekolah itu tidak diminati oleh siswa. Selain lokasinya yang berada di pinggiran, akses transportasi umum ke sekolah itu sangat terbatas.
"Kemungkinan adanya transportasi menuju sekolah itu susah, tidak ada transportasi umum, kedua daerah perbatasan seperti Dukuhseti perbatasan dengan Jepara, SMPN 2 Jaken perbatasan dengan Rembang," terang Fauzin.
Adapun PPDB di Pati menurutnya sudah ditutup pada pertengahan Mei. Meski demikian, pihaknya akan memberikan perlakukan khusus ke empat sekolah tersebut.
"Yang kalau rombel (rombongan belajar) belum dipenuhi kami mengizinkan sewaktu-waktu ada siswa daftar diperbolehkan dalam rangka untuk memenuhi target. Rata-rata anak-anak yang belum daftar dari daerah, kalau tidak diterima jadi anak putus sekolah," kata Fauzin.
(ahr/dil)