Apa Itu Trust Issue? Berikut Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Trust Issue? Berikut Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Azhar Hanifah - detikJateng
Selasa, 02 Jul 2024 18:51 WIB
Ilustrasi Makanan Tidak Sehat
Ilustrasi trust issue. Foto: Getty Images/iStockphoto/Warumpha Pojchananaphasiri
Solo -

Kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Namun, jika kepercayaan itu dirusak, maka akan sulit untuk percaya lagi. Hal ini disebut sebagai trust issue.

Trust issue sering kali berasal dari pengalaman traumatis atau perasaan terkhianati di masa lalu, yang menciptakan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap orang lain dalam hubungan interpersonal.

Lantas, apa saja gejala dan cara mengatasi trust issue? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Trust Issue?

Mengutip dari laman Psych Central, Trust issue adalah istilah yang sering diucapkan secara sembarangan, biasanya untuk menggambarkan ketika seseorang menunjukkan perilaku ketidakpercayaan yang sudah menjadi kebiasaan, terutama dalam hubungan.

Ketidakpercayaan yang kronis dapat memengaruhi cara seseorang memandang diri sendiri dan semua hubungan yang ada dalam hidupnya.

ADVERTISEMENT

Terkadang, orang tersebut sering merasa ragu bahwa orang lain akan memenuhi kewajibannya, misalnya takut jika terlalu dekat dengan orang lain atau merasa curiga ketika seseorang bersikap baik.

Beberapa perilaku yang terkait dengan trust issue dapat membuat hubungan menjadi sulit, tetapi tidak selalu berkaitan dengan hubungan itu sendiri.

Gejala Trust Issue

Ada beberapa gejala trust issue yang perlu diketahui untuk mengantisipasi agar tidak memperburuk kualitas hidup. Berikut gejala trust issue yang dirangkum dari laman Choosing Therapy:

1. Fokus pada Hal Negatif

Orang yang memiliki hubungan saling percaya dan sehat lebih cenderung melihat sisi positif satu sama lain, sedangkan orang yang memiliki trust issue lebih cenderung fokus pada hal-hal negatif.

2. Merasa Harus Melakukan Segalanya

Sulit mengandalkan orang lain untuk melakukan sesuatu, jadi lebih ingin melakukan semuanya sendiri. Hal ini menyebabkan perfeksionisme, stres, dan kerja berlebihan. Di tempat kerja, hal ini bisa menyulitkan untuk bekerja sebagai bagian dari tim, karena merasa tidak nyaman mengandalkan orang lain untuk melakukan bagian mereka.

3. Curiga Berlebihan terhadap Teman & Keluarga

Selalu curiga dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan orang lain. Selalu berasumsi bahwa mereka tidak jujur atau telah merusak kepercayaan dengan cara tertentu.

4. Menghindari Keintiman

Berusaha menghindari perasaan dengan cara apa pun dan lebih suka sendiri daripada mengambil risiko disakiti.

5. Menyimpan Dendam

Sekali seseorang telah merusak kepercayaan atau mengecewakan, itu tidak akan pernah dilupakannya. Kamu tidak akan pernah memaafkan atau mempercayai orang tersebut lagi.

6. Mengingat-ingat Kesalahan Orang Lain

Seseorang yang memiliki trust issue akan sangat waspada terhadap hal-hal kecil yang bisa saja salah dalam suatu hubungan. Kamu tidak mempercayai pasangan sehingga mengungkit masalah di masa lalu dan memulai pertengkaran.

7. Lebih Tertutup dan Menyimpan Semuanya Sendiri

Ketika seseorang memiliki trust issue, ia akan lebih suka menyimpan segala sesuatunya untuk dirinya sendiri daripada mengambil risiko mempercayai orang lain.

8. Menghindari Komitmen

Sulit berkomitmen, karena hubungan yang berkomitmen membutuhkan kepercayaan dan kerentanan dari semua orang yang terlibat. Hal inilah yang dihindari dari seseorang yang memiliki trus issue.

9. Memata-matai Orang Lain atau Stalking

Seseorang dengan trust issue akan selalu mencari bukti untuk membuktikan apakah seseorang bersikap jujur kepadanya atau tidak. Hal tersebut dilakukan untuk mencari bukti untuk menenangkan pikiran.

10. Lebih Suka Menyendiri

Lebih suka ditemani oleh diri sendiri daripada orang lain, karena setidaknya saat sendirian tidak ada orang lain yang dapat mengecewakan diri sendiri.

11. Berurusan dengan Orang yang Tidak Dapat Dipercaya

Yang membuat frustasi, kepercayaan yang hancur bisa menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Ketika mengharapkan hal tertentu terjadi, seperti dikhianati, pikiran bawah sadar akan mencari situasi tersebut.

12. Melindungi Orang Sekitar

Kamu melindungi orang sekitar dengan keras karena takut mereka akan meninggalkan atau sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri kamu. Hal ini dapat mengakibatkan perilaku mencekik, melayang-layang, atau ketergantungan dalam hubungan.

13. Memiliki Rasa Takut Ditinggalkan

Hidup dalam ketakutan terus-menerus akan ditinggalkan atau ditolak dalam semua hubungan. Dalam hubungan romantis, kamu selalu merasa takut akan ditinggalkan dan selalu merasa bahwa mereka sedang bersiap-siap untuk memutuskan hubungan.

Penyebab Trust Issue

Trust Issue seringkali disebabkan oleh tindakan pengkhianatan, pengabaian, atau manipulasi. Namun, ada beberapa penyebab paling umum dari tindakan-tindakan yang menyebabkan trust issue. Mengutip dari laman Thriftworks, berikut penyebabnya:

1. Perselingkuhan

Perselingkuhan seringkali dianggap sebagai bentuk pengkhianatan yang paling berat, yang dapat memicu timbulnya trust issue.

Meskipun ada kemungkinan memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan, namun sering kali hubungan tersebut berakhir, sementara korban perselingkuhan mengalami trust issue yang memengaruhi hubungan di masa depan.

2. Manipulasi atau Penganiayaan

Jika pernah mengalami manipulasi atau perlakuan buruk dari pasangan atau orang yang dicintai di masa lalu, kamu memiliki risiko lebih tinggi mengalami trust issue. Contohnya, ketidakjujuran, gaslighting, perilaku pasif-agresif, atau upaya untuk mengisolasi diri dari orang lain.

3. Trauma Masa Kecil

Pengalaman buruk di masa kecil juga cenderung menyebabkan trust issue. Contohnya termasuk pelecehan atau pengabaian (oleh satu atau lebih pengasuh).

4. Perceraian atau Konflik Orang Tua

Perceraian atau konflik orang tua memungkinkan seseorang mengalami trust issue, terutama dalam hubungan asmara.

Dampak Trust Issue

Mengutip dari laman Universitas Ahmad Dahlan, berikut ini beberapa dampak trust issue yang mengakibatkan beberapa hal, seperti:

  1. Seseorang memiliki perasaan yang tidak percaya diri
  2. Merasa kehilangan kesempatan untuk mengenal orang baru
  3. Memicu perilaku abusive atau melakukan kekerasan kepada orang lain

Cara Mengatasi Trust Issue

Masih mengutip dari laman yang sama, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi trust issue, yaitu:

1. Belajar Mengikhlaskan dan Memaafkan

Belajar untuk mengikhlaskan dan memaafkan kesalahan orang lain atau peristiwa yang tidak menyenangkan. Hal ini dapat menghilangkan dendam, menyingkirkan keinginan untuk membalas, dan memahami bahwa setiap orang memiliki kesalahan.

2. Hindari Kebiasaan Overthinking

Hindari kebiasaan overthinking dengan mengubah mindset bahwa tidak semua individu akan menyakiti, mengkhianati, atau memanfaatkan kita. Selain itu, mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan positif, seperti membaca buku, menonton film, dan lain-lain.

3. Bangun Rasa Percaya Diri

Mulailah bangun rasa percaya diri dengan menghentikan kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, bersyukur atas apa yang dimiliki, dan yakin bahwa diri kita mampu.

4. Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Orang Sekitar

Mulai menjalin komunikasi yang baik dengan teman ataupun keluarga dapat membuat kita lebih dihargai. Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memulai pembicaraan, mengutarakan pendapat, dan menjadi pendengar yang baik.

5. Konsultasi dengan Psikolog, Konselor, atau Psikiater

Jika gejala trust issue mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk berkonsultasi secara langsung dengan konselor, psikolog, atau psikiater.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai trust issue mulai dari pengertian hingga cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Azhar Hanifah, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads