Rasa sakit pada dada memang bisa hilang dengan sendirinya. Namun pada sebagian orang, rasa nyerinya sangat hebat dan mengindikasikan penyakit yang serius.
Ada begitu banyak penyebab dada terasa sakit atau nyeri, mulai dari masalah jantung hingga kejiwaan. Untuk memahami penjelasan lengkapnya, mari simak informasi di bawah ini, detikers!
Penyebab Dada Terasa Sakit
Dihimpun dari laman Department of Health State Government of Victoria Australia, National Library of Medicine, dan Medlineplus, berikut adalah beberapa penyebab dada terasa sakit yang paling umum dijumpai.
1. Angina atau Serangan Jantung
Nyeri dada yang paling umum adalah angina atau serangan jantung. Gejalanya antara lain napas terasa sesak, tekanan berat, perasaan terjepit, atau rasa sakit yang parah. Rasa sakit ini bisa menyebar ke lengan, bahu, rahang, atau punggung.
2. Diseksi Aorta
Robekan pada dinding aorta dapat menyebabkan nyeri hebat yang tiba-tiba di dada dan punggung atas. Aorta sendiri merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
3. Perikarditis
Perikarditis adalah pembengkakan di kantung yang mengelilingi jantung. Kondisi ini juga dapat menyebabkan nyeri di bagian tengah dada.
4. Masalah Paru-Paru
Nyeri dada bisa disebabkan oleh berbagai masalah paru-paru yang mendasar. Salah satunya adalah emboli paru, yaitu gumpalan darah yang terbentuk di paru-paru dan menyebabkan nyeri dada yang tajam.
Kemudian pneumotoraks atau kolapsnya paru-paru, juga merupakan kondisi yang menyebabkan nyeri dada yang terasa sangat tajam. Selain itu, pneumonia atau infeksi yang menyerang paru-paru, sering kali menimbulkan nyeri dada yang semakin parah saat menarik napas dalam atau batuk.
Peradangan pada lapisan di sekitar paru-paru, yang dikenal sebagai pleuritis, juga dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam dan biasanya memburuk saat bernapas dalam atau batuk. Semua kondisi ini memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
5. Masalah Pencernaan
Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh masalah pada sistem pencernaan. Spasme atau penyempitan kerongkongan dapat memicu nyeri dada. Batu empedu, yang menyebabkan nyeri memburuk setelah makan, terutama makanan berlemak, juga merupakan penyebab umum.
Heartburn atau refluks gastroesofagus (GERD) menimbulkan nyeri dada yang terasa seperti terbakar. Ulkus lambung atau gastritis juga yang menyebabkan rasa terbakar di perut dan sering kali membaik setelah makan.
6. Hiperventilasi
Hiperventilasi dapat menyebabkan nyeri dada yang bervariasi dalam lokasi dan intensitas. Biasanya dipicu oleh kecemasan atau emosi. Nyeri dada ini dapat diidentifikasi dan diobati dengan mengendalikan pola pernapasan pasien.
7. Penyebab Lain
Selain masalah jantung dan paru-paru, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri dada. Kostokondritis, herpes zoster, serta keseleo otot dan tendon adalah beberapa di antaranya. Kondisi-kondisi ini sering kali memerlukan evaluasi medis untuk memastikan diagnosis yang tepat.
Itulah beberapa kondisi yang membuat dada terasa sakit. Jika detikers mengalaminya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat, Semoga bermanfaat!
(par/cln)