Kasus pembunuhan Vina di Cirebon tengah ramai. Di Batang, Jawa Tengah ada kasus yang mirip dengan Vina. Yakni kasus kematian seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Haniyah (37) yang meninggal pada 2016 silam.
Saat itu mayat wanita asal Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang ditemukan di garasi majikannya. Kasus kematian Haniyah pun masih misterius hingga saat ini. Delapan tahun berlalu, kedua anak Haniyah yakni Nafiul Husna (22) dan Dwi Yurdan Afrilianto (17) terus berharap kematian ibunya bisa terungkap secara jelas.
Ditemui detikJateng di Gedung Anshor, Desa Cepoko Kuning, Kabupaten Batang, Sabtu (15/6), keduanya menceritakan bagaimana upaya mereka dibantu keluarga besarnya untuk mencari keadilan. Akan tetapi, sampai saat ini belum juga bisa membuahkan hasil. Langkah yang baru diambil yakni mengadukan ke LBH Anshor Batang, yang kemudian langsung ditanggapi oleh LBH Anshor pusat.
"Mudah-mudahan dengan melalui ini, bisa terungkap siapa pelaku yang diduga membunuh Ibu di tahun 2016 lalu," kata Nafiul Husna, Sabtu (15/6/2024).
Nafiul berujar, ibunya telah lama bekerja menjadi ART di rumah majikannya, lebih dari delapan tahun. Bahkan, oleh pihak majikan Haniyah sudah dianggap bagian dari keluarga. Rumahnya pun, tidak terlalu jauh, sekitar 50 meter dari rumah majikanya.
Sebelum ditemukan meninggal pada pagi hari, anak bungsu korban Dwi Yurdan Afriliatna mencoba menghubungi korban melalui HP. Di malam itu sekitar pukul 21.00 WIB ponsel korban masih aktif. Namun, sejak pukul 23.00 WIB, ponsel korban sudah tidak aktif lagi.
"Dulu, aku punya firasat ibu kenapa-napa. Setelah ditelepon tidak aktif, saya ke rumah itu, pukul 12 malam. Ketemu sama Pak Haji (majikan korban), ya tanya ibu tidak ada di rumah itu, katanya bantu-bantu di tempat hajatan," katanya.
Kebetulan, di lokasi setempat juga ada hajatan. Kemudian ia pulang dan sekitar pukul 02.00 WIB, ia kembali lagi ke rumah di mana ibunya bekerja. Juga tidak mendapati ibunya.
Baru pagi harinya 6 Desember, ia menerima kabar ibunya sudah tidak bernyawa di garasi mobil.
"Pagi hari baru dapat kabar soal ibu," katanya.
Ia berharap kasus yang telah menimpa ibunya bisa terungkap, siapa pelakunya yang tega membunuh ibunya tersebut.
"Berharap terungkap,pelaku dihukum maksimal. Apa ia tidak berpikir bagaimana sakitnya kehilangan ibu, apalagi saat itu saya masih kecil," ungkapnya.
Di Lokasi yang sama, Sekjen LBH Ansor Pusat, Taufik Hidayat, mengungkapkan sudah sepekan ini pihaknya menerima surat kuasa dari pihak keluarga untuk mendampinginya.
"Kami dari Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pemuda Anshorhari ini kami resmi mendampingi dari keluarga korban almarhumah Ibu Haniyah binti Sutrisno," kata Taufik.
"Beliau adalah seorang ART yang ditemukan meninggal dunia pada tanggal 4 Desember 2016, memang sudah lama kejadiannya, delapan tahun lalu. Akan tetapi pengungkapan kasusnya sampai sekarang masih belum jelas dari pihak kepolisian," tambahnya.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya....
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(apl/apl)