Suhu di daerah dataran tinggi di Makkah, termasuk beberapa daerah pegunungan, pada musim haji kali ini bisa mencapai 72 derajat celcius. Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi.
"Musim haji tahun ini di Makkah menghadirkan tantangan unik karena suhu yang sangat tinggi. Prioritas kami adalah keselamatan dan kesejahteraan semua jemaah, dan kami mendesak mereka untuk mengikuti rekomendasi kami untuk mengurangi risiko kesehatan," kata juru bicara Kemenkes Saudi, seperti dikutip detikHikmah dari Samaa TV, Jumat (14/6/2024).
Kemenkes Saudi mengimbau jemaah haji selalu menggunakan payung agar tak terpapar sinar matahari langsung. Jemaah haji juga diimbau sering minum air putih dalam jumlah yang cukup meski tidak merasa haus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikHikmah dari Saudi Gazette, pemerintah Saudi juga meminta jemaah haji mematuhi pedoman kesehatan. Satu di antaranya ialah menghindari paparan sinar matahari langsung mulai pukul 11.00 sampai 15.00 waktu setempat.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga mengimbau jemaah haji beristirahat agar stamina mereka terjaga selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Menteri Yaqut juga mengingatkan jemaah membawa semprotan air untuk persiapan menghadapi cuaca panas saat puncak haji.
"Untuk menjaga suhu tubuh, biar tidak terlalu panas sehingga menghindarkan dari stroke," kata Yaqut saat meninjau fasilitas di Arafah, Selasa (11/6).
"Saya nanti minta panitia just in case menyediakan semprotan air, syukur-syukur kalau pihak Masyariq menyediakan," imbuh dia.
(dil/ams)