Truk pengangkut makaroni mentah terguling di jalur Tunggangan, Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, Kamis (13/6). Kecelakaan ini menambah panjang daftar kecelakaan di jalur tersebut.
Mayoritas kecelakaan dipicu para sopir yang tak mengenal medan. Kebanyakan mereka hanya mengikuti petunjuk arah melalui Google Maps.
Daftar Kecelakaan di Jalur Tunggangan Wonogiri
Truk Daging Terguling 25 Januari 2024
Satu unit truk pengangkut daging beku mengalami kecelakaan tunggal di Jalur Tunggangan Wonogiri. Pasalnya sopir bisa melintasi jalur tunggangan karena mengikuti petunjuk Google Maps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar (ada kecelakaan tunggal truk di Tunggangan), kejadiannya kemarin malam (Kamis, 25/1) sekitar pukul 19.30 WIB," kata Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo Jumat (26/1).
Ia mengatakan kecelakaan itu terjadi di Jalur Tunggangan tepatnya di Dusun Dawe Kidul, RT 001 RW 004, Desa Ngelo Kecamatan Jatiroto. Kendaraan yang terlibat kecelakaan itu adalah truk boks berpelat nomor N 8037 UQ. Truk tersebut dikendarai oleh Totok Hendarto (47), warga Surabaya, Jawa Timur.
"Sopir pakai panduan Google Maps. Akhirnya lewat Tirtomoyo menuju arah Jatiroto. Lewat di Tunggangan," jelas dia.
Truk Jagung Terguling 2 April 2024
Satu unit truk pengangkut jagung mengalami kecelakaan di Gunung Tunggangan, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri. Diduga, truk tersebut mengalami kecelakaan setelah tidak kuat menanjak.
"Benar ada truk terguling di Gunung Tunggangan. Tadi sekitar pukul 11.00 WIB," kata Camat Jatiroto, Miran saat dihubungi detikJateng, Selasa (2/4/2024).
Ia mengatakan kecelakaan itu terjadi di kawasan Watu Dukun Gunung Tunggangan, tepatnya di Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto.
Sementara itu, kendaraan yang mengalami kecelakaan itu adalah truk engkel dengan nomor polisi G 1429 TF. Truk tersebut milik Sri (55), warga Desa Girirejo, Kecamatan Tirtomoyo. Namun truk itu dikemudikan oleh Gunawan (48).
Miran menuturkan truk itu hanya dikemudikan seorang sopir yang dinyatakan selamat dan tidak mengalami luka. Truk itu bermuatan sekitar 5 ton jagung itu berangkat dari Duren Jatiroto menuju Tirtomoyo.
"Jadi truk tidak kuat naik (jalan menanjak). Truk berhenti dan mundur. Kemudian bagian belakang ditabrakkan tebing terus guling," jelas Miran.
Truk Makaroni Terguling 13 Juni 2024
Lagi-lagi truk terguling di jalur Tunggangan. Diduga truk tersebut mengikuti arahan aplikasi Google Maps saat melintasi jalur tersebut.
"Benar (ada laka lantas tunggal atau truk terguling), sekira pukul 08.30 WIB tadi," kata Camat Jatiroto Miran kepada detikJateng, Kamis (13/6/2024).
Ia mengatakan kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Tirtomoyo-Jatiroto tepatnya di Dusun Dawe Kidul, Desa Ngelo Kecamatan Jatiroto. Kendaraan truk itu berpelat nomor F 9227 FE.
Truk itu dikemudikan oleh Asyanto (37), warga Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. Beruntung, sopir selamat dan tidak mengalami luka.
Kades Ngelo Nanik juga membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Truk selesai dievakuasi sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga sopir melewati jalur itu karena mengikuti Google Maps.
"Infonya iya (korban Google Maps)," kata Nanik.
Truk Tronton Nyasar 4 Mei 2023
Selain kecelakaan, ada juga kejadian truk nyasar di jalur Tunggangan ini. Penyebabnya serupa yakni pengemudi yang hanya mengikuti petunjuk Google Maps.
Truk tronton pengangkut logistik tersasar di kawasan Gunung Tunggangan, Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri. Diduga truk tersebut nyasar karena menggunakan Google Maps.
"Setelah kami cek benar (ada truk tersasar di Tunggangan). Tapi ini sudah terkondisikan, truk sudah putar balik," kata Camat Jatiroto, Miran, kepada detikJateng, Kamis (4/5).
"Memang kabarnya korban Google Maps," ungkap dia.
Miran menuturkan, jalan yang dilewati truk tronton itu menanjak lurus dan ada belokan ke kiri. Karena truk tidak bisa membelok ke kiri, kemudian mundur sampai ke Watu Belah.
Menurutnya, lokasi kejadian itu masuk di kawasan Gunung Tunggangan. Namun belum sampai kawasan paling atas. Masih ada beberapa belokan yang belum dilewati truk tersebut.
"Sama permukiman warga masih naik lagi. Jarak dari permukiman warga sekitar 500 meter. Itu medannya jalan tanjakan lurus, terus ada belokan," jelas Miran.
(aku/apl)