Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada 9 hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah. Namun, kemudian muncul pertanyaan, apakah puasa Dzulhijjah harus dikerjakan selama 9 hari?
Anjuran berpuasa pada hari-hari pertama Dzulhijjah ini didasarkan pada hadits yang dikutip dari buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Puasa, Zakat, dan Haji oleh Syamsul Rijal Hamid berikut.
"Tiada suatu hari pun yang lebih disukai Allah jika Dia disembah pada hari itu selain dalam sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Puasa setiap hari pada hari-hari itu pahalanya sama dengan puasa selama satu tahun. Dan qiyam pada setiap malam dari malam-malamnya menyamai qiyam dalam malam Lailatul Qadar." (HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah Ra).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Puasa Dzulhijjah Harus Dikerjakan Selama 9 Hari?
Dikutip dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional, puasa sebelum Idul Adha adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Puasa ini dilakukan selama 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Praktik sunnah ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Hafsah binti Umar bin Khattab Ra, yang menceritakan tentang amalan-amalan yang selalu dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Ahmad dan An Nasai)
Artinya, puasa Dzulhijjah bukan merupakan ibadah wajib. Jika seorang muslim meninggalkannya, tidak ada kewajiban atasnya untuk mengganti.
Dikutip dari Tuntunan puasa Praktis Madzhab Syafi'i & 40 Tanya Jawab Puasa oleh Ubaidillah Gusman, umat Islam yang mengerjakan puasa sunnah akan mendapatkan pahala. Tetapi yang tidak mengerjakan juga tidak berdosa.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa sunnah Dzulhijjah tidak wajib dikerjakan selama 9 hari. Kita dapat mengerjakan sesuai dengan kemampuan.
Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah
Jika detikers ingin mengerjakan puasa sunnah Dzulhijjah, berikut adalah niat yang sebaiknya dibaca pada malam hari, dikutip dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah dan Dahsyatnya Puasa Sunah oleh H Amirulloh Syarbini dkk.
1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ
Ω Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ°ΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ¬ΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala."
2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ
Ω ΨͺΩΨ±ΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:"Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala."
3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
ΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ
Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu sawma 'Arafata sunnata Allahi taala.
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."
Jadi, kita dapat mengerjakan puasa sunnah Dzulhijjah sesuai dengan kemampuan. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(apu/apu)