Proses penataan Stasiun Klaten, Kabupaten Klaten telah dimulai sejak hari ini. Pengerjaan ini dilakukan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan karena tingginya jumlah penumpang Stasiun Klaten.
Hal ini diungkapkan Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro. Ia menjelaskan, upaya mempercantik wajah Stasiun Klaten ini dilakukan mengingat adanya pertumbuhan volume penumpang di stasiun Klaten.
"Bila dibandingkan tahun 2021 dengan tahun 2022 ada kenaikan volume penumpang hingga 136 persen dan kemudian bila dibandingkan dengan 2023 ada sekitar 217 persen," kata Krisbiyantoro kepada awak media di Klaten, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memaparkan jumlah penumpang tahun 2021 yakni 187.342, tahun 2022 sebanyak 442.470 penumpang, serta pada tahun 2023 yakni sebanyak 593.408 penumpang. Ia pun memperkirakan, jumlah penumpang di Kabupaten Klaten ini akan terus mengalami peningkatan.
"Jadi kami dari PT Kereta Api juga berharap dengan afanya beautification Stasiun Klaten ini pertumbuhan perekonomian di stasiun di wilayah Klaten akan mrningkay pesat," tuturnya.
"Karena mobilitas penumpang di pintu gerbang masuk Klaten ternyata banyak, setiap hari rata-rata 2.000 orang melakukan aktivitas keluar-masuk Stasiun Klaten," sambungnya.
Lebih lanjut, Krisbiyantoro menjelaskan, penataan Stasiun Klaten akan mengusung konsep terbuka untuk menonjolkan nilai heritage yang di stasiun peninggalan Belanda tersebut. Penataan itu, nantinya akan memperlihatkan kembali bentuk asli Stasiun Klaten.
"Jadi Stasiun Klaten nanti fasadnya terlihat jelas, tidak ada lagi pagar di depannya, diganti semacam pagar rendah dengan jarak yang jauh. Diupayakan bisa mirip dengan bentuk aslinya, kanopi yang ada di depan itu nanti dihilangkan, kemudian dua rumah dinas akan dihilangkan. Jadi tinggal rumah dinas asli dan akan tambah luas," ungkapnya.
Adapun, rencana penataan yang dimulai sejak pagi ini dilakukan pada 18 titik tempat yang berdiri di atas tanah milik PT KAI. Pihaknya pun telah memberikan kompensasi Rp 200 ribu per meter kepada 8 pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak, sebagai bantuan biaya angkut.
"Dari 18 itu pihak mitra kami yang berkontrak ke PT KAI dan sudah diberikan kompensasi, kemudian di samping itu ada 8 (pedagang kaki lima) memang tidak ada ikatan dengan PT KAI, tetapi kami sudah melakukan uoaya dan sosialisasi. Titik temunya 8 warga terdampak setuju. Tidak ada masalah," terangnya.
Selain mempercantik wajah Stasiun Klaten, upaya penataan ini juga bertujuan meningkatkan serta mendekatkan layanan PT KAI kepada masyarakat. Sebab, dari upaya penataan ini akan ditambahkan fasilitas umum berupa area parkir, perkantoran, hingga jasa ekspedisi.
Krisbiyantoro mengatakan, upaya penataan Stasiun Klaten ditargetkan akan selesai tahun 2024 ini. Ia pun berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten yang telah membantu proses penertiban di sekitar Stasiun Klaten hingga berjalan secara kondusif.
(akd/ega)