Sebanyak 19 Sekolah Dasar (SD) di Kota Solo bakal dilakukan regrouping. Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta, mengatakan regrouping dilakukan untuk melakukan efisiensi manajemen sekolah, dan tidak semata-mata karena murid yang sedikit mendaftar.
"Ada 19 sekolah, pertimbangannya banyak salah satunya efisiensi manajemen sekolah, jadi tidak hanya untuk kekurangan sekolah atau tidak. Yang kita regroup adalah sekolah yang dalam satu halaman atau satu pintu," ujar Dian ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (4/6/2024).
Meski begitu, Dian tidak menampik ada sekolah yang di-regrouping yang jumlah siswanya tidak banyak. Menurutnya, dari 19 sekolah tersebut akan di-regroup menjadi sembilan sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya salah satunya ada sekolah yang jumlahnya tidak banyak siswanya. Lima kecamatan ada semua," ucapnya.
Mengenai gedung yang tidak dipakai, Dian menyebut nantinya akan diserahkan terlebih dahulu ke bagian aset. Hanya saja, kata Dian, regrouping baru akan dilakukan pada bulan Juli mendatang.
"Gedung tidak dipakai akan kita diskusikan dulu dengan bagian aset ya. Karena kita butuh beberapa sekolah untuk kalau ada pembangunan sekolah itu dipakai selama proses pembangunan, jadi tidak semua dikembalikan ke aset," bebernya.
Berikut SD Negeri di Solo yang dilakukan regrouping:
- SDN Mangkuyudan, SDN Tegalsari, SDN Bumi 1 menjadi SDN Mangkuyudan
- SDN Kawatan, SDN Kartodipuran menjadi SDN Kawatan
- SDN Pringgolayan, SDN Bunderan menjadi SDN Bunderan
- SDN Mojosongo V dan SDN Mojosongo VI menjadi SDN Mojosongo V
- SDN Beskalan dan SDN Tumenggungan menjadi SDN Beskalan
- SDN Nayu I dan SDN Nayu II menjadi SDN Nayu I
- SDN Mangkubumen Wetan dan SDN Yososdipuro menjadi SDN Mangkubumen Wetan
- SDN Bibis Luhur I ran SDN Bibis Luhur II menjadi SDN Bibis Luhur I
- SDN Nayu Kota dan SDN Gambirsari menjadi SDN Nayu Kota
(aku/ams)