Korban Berjatuhan, Jalan Posis-Cawas Klaten Dipasang Rambu 'Jalur Maut'

Korban Berjatuhan, Jalan Posis-Cawas Klaten Dipasang Rambu 'Jalur Maut'

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 03 Jun 2024 11:08 WIB
Papan rambu jalur maut dipasang di jalan raya Posis-Cawas, Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Klaten, Senin (3/6/2024).
Papan rambu jalur maut dipasang di jalan raya Posis-Cawas, Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Klaten, Senin (3/6/2024). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Warga memasang rambu 'jalur maut' di Jalan Raya Posis-Cawas, Klaten sebagai peringatan jalur tersebut rawan kecelakaan. Bahkan usai kecelakaan yang menewaskan dua siswi SMAN 1 Weru, Sukoharjo, beberapa waktu lalu, kecelakaan di lokasi itu masih terus terjadi.

"Itu (rambu) inisiatif warga karena banyak kecelakaan, terus warga dan Pemdes bekerjasama memasang rambu dan mengecat tepi jalan. Setidaknya untuk mengurangi risiko kecelakaan," ungkap Kades Japanan, Kecamatan Cawas, Eko Puji Sarwono kepada detikJateng, Senin (3/6/2024) pagi.

Dijelaskan Eko, masyarakat resah sebab kecelakaan terus terjadi di ruas jalan desanya tersebut. Terakhir sepeda motor juga masuk sungai dan pengendara orang luar Klaten meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dua anak SMAN itu terjadi kecelakaan lagi, korban juga meninggal dunia. Masyarakat dan pemerintah desa berinisiatif memasang rambu itu untuk meminimalisir risiko," terang Eko.

Menurut Eko, warga sendiri juga keheranan dengan jalur tersebut. Jalan di desanya itu lurus dan tidak ada yang berlubang tetapi sering terjadi kecelakaan.

ADVERTISEMENT

"Intinya kita juga bingung, jalannya lurus kok sering terjadi kecelakaan. Kemarin malam juga ada yang menetralisir di lokasi, ada juga dari pondok, ya cuma berusaha," ujar Eko.

Seringnya terjadi kecelakaan, sebut Eko, sudah disampaikan juga ke Pemkab Klaten untuk penambahan penerangan jalan umum (PJU). Namun belum disetujui.

"Kayaknya belum di-ACC. Aspirasi masyarakat ya ditambah PJU karena jalur itu banyak PJU yang mati, jika mungkin bisa dibuat marka kejut agar pengendara tidak mengantuk atau terlena jalan lurus," imbuhnya.

Sementara itu, Aan (52) warga Karangdowo mengatakan sudah beberapa hari jalur itu dipasang rambu. Penyebabnya memang rawan kecelakaan.

"Memang rawan kecelakaan, mobil maupun motor. Sebelum dua siswi SMAN itu ada truk masuk sawah, setelah siswi SMAN itu ada lagi kecelakaan," ungkap Aan.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan adu banteng dua sepeda motor yang ditumpangi empat siswi SMA dengan mobil pikap di jalan Posis-Cawas, Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Klaten, Selasa (16/4). Sempat dibawa ke rumah sakit, dua siswi SMA Negeri 1 Weru, Sukoharjo, itu meninggal dunia.

"Betul, setelah kita cek ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro ada dua yang dinyatakan meninggal dunia," ungkap kepala regu jaga Unit Gakkum Satlantas Polres Klaten Aiptu Imam Muslim.

Dijelaskan Imam, korban meninggal tersebut inisial AA (18) warga Polokarto, Sukoharjo dan AN (17) warga Weru, Sukoharjo. Keduanya merupakan pengemudi dua motor.




(aku/cln)


Hide Ads