Emak-emak inisial W (52) luka parah usai dibacok orang tidak dikenal di Jalan Cawas-Weru, Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, Klaten. Korban dibacok saat hendak berangkat berjualan sayur di Pasar Cawas.
"Kejadiannya pas mau berangkat jualan ke Cawas tadi pagi sekitar jam 03.30 WIB. Diketahui juga setelah di pasar terasa sakit," ungkap seorang warga, Nono, kepada detikJateng, Rabu (29/5/2024).
Kepala Desa (Kades) Pakisan, Santosa mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Pemerintah desa mendapatkan laporan sekitar pukul 06.00 WIB.
"Laporannya antara sekitar pukul 06.00 WIB. Kejadian memang diketahui setelah sampai pasar, terasa perih ternyata berdarah," ungkap Santosa.
Dibacok Pemotor Berboncengan
Menurut Santosa, dari laporan yang diterima, korban sekitar pukul 03.30 WIB hendak ke pasar untuk jualan. Sesampainya di lokasi ada dua orang pelaku berboncengan sepeda motor jenis matik.
"Katanya motornya Scoopy, setelah kejadian melaju ke timur. Lokasi masuk wilayah Desa Pakisan, meskipun ke timur arah Sukoharjo," jelas Santosa.
Luka Parah di Punggung
Kejadian tersebut sempat viral di media sosial. Korban dinarasikan dibacok dan dilarikan ke PKU Cawas dan mendapatkan 16 jahitan disertai foto paha diperban serta pakaian robek berlumuran darah.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa membenarkan ada laporan kejadian tersebut. Kasus itu masih dalam penyelidikan jajarannya.
"Sudah melapor ke Polsek dan sudah lidik. Korban warga Desa Tegalsari, Weru, Kabupaten Sukoharjo. Tidak ada barang yang hilang," jawab Umar.
Dirujuk ke RSUP Dr Sardjito
Korban yang merupakan warga Weru, Kabupaten Sukoharjo ini kini harus dirawat di RSUP Dr Sardjito Jogja karena mengalami luka parah di punggung.
"Keluarga tahu kejadiannya itu sekitar jam 04.00 WIB (Rabu 29/5). Kakak saya (korban) telepon Mbak Heny tetangga, terus adik saya dan suaminya ke sana (PKU Cawas)," ungkap Hartini (50), adik korban kepada detikJateng, Jumat (31/5/2024) siang.
Menurut Hartini, setelah mendapatkan 16 jahitan, kakaknya diperbolehkan pulang dengan dibonceng motor. Kondisinya saat itu sadar tetapi sorenya kondisinya memburuk hingga dibawa ke RSI Cawas.
"Sore habis magrib dibawa ke RSI, tapi tidak ada perubahan sehingga tindak lanjutnya dirujuk, saya kira di Tegalyoso (RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten) ternyata ke Sardjito (RSUP Dr Sardjito Jogja)," terang Hartini.
Kesulitan Biaya Operasi
Jam 24.00 WIB, sambung Hartini, kakaknya dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk dioperasi. Tapi yang membuat sedih ternyata pengobatan W tidak bisa ditanggung dengan program BPJS dengan alasan W merupakan korban tindak kriminal.
"Kesulitan ya biaya, BPJS punya tapi tidak bisa digunakan alasannya karena kejadian kriminal. Padahal harian cuma jualan sayur dan yang suami buruh tani," tutur Hartini.
Padahal informasinya, lanjut Hartini, biaya operasi sekitar Rp 50 juta. Operasi akan dilaksanakan besok hari Sabtu.
"Operasi besok hari Sabtu. Tidak pernah punya masalah, suaminya juga disegani karena Ketua RW di sini," imbuh Hartini.
Kakak korban, Rusmiyati menyatakan keluarga sangat berharap adiknya segera sembuh dan tidak terjadi apa-apa. Pelaku juga diharapkan segera tertangkap.
"Ya harapannya segera sehat dan pelaku ditangkap," ujarnya.
(aku/aku)